Indonesia Tak Sendiri Alami Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 mencapai 3,51 persen. Jumlah itu merosot dibanding pencapaian di kuartal II 2021 lalu, yang sebesar 7,07 persen.
Ledakan kasus Covid-19 dan kebijakan PPKM Darurat pada triwulan ketiga lalu turut mempengaruhi capaian tersebut. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal III juga dialami berbagai negara dunia yang jadi mitra dagang Indonesia, termasuk salah satu yang terbesar yakni China.
"Pertama Tiongkok, di kuartal III 2021 ekonominya tumbuh 4,9 persen. Itu melambat dibanding kuartal II 2021," terang Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (5/11).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Margo menyampaikan, pertumbuhan ekonomi yang melambat juga dirasakan Amerika Serikat (AS) menjadi sebesar 4,9 persen. Lalu Singapura yang merosot jauh dari 15,2 persen menjadi 6,5 persen, hingga Korea Selatan yang hanya tumbuh sebesar 4 persen.
"Bahkan Vietnam di kuartal III 2021 mengalami kontraksi - -6,2 persen. Karena di Vietnam pada Juli-September 2021 ada pengetatan mobilitas, dan itu turut berdampak terhadap ekonominya," sambung Margo.
Negara lain yang pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiganya tidak sebaik di kuartal II 2021 yakni Hong Kong yang sebesar 5,4 persen, dan Uni Eropa yang melambat jadi 3,9 persen.
Selanjutnya
Kendati begitu, Margo menyoroti ekonomi global yang secara umum masih menunjukan adanya perbaikan. Itu terlihat dari indikator Purchasing Manager's Index (PMI) global pada Juli-September yang masih berada di atas 50.
Lalu, perkembangan harga komoditas untuk sektor makanan dan pertambangan di pasar internasional juga masih mengalami peningkatan, baik secara tahunan maupun kuartalan.
"Informasi harga komoditas untuk makanan seperti minyak kelapa sawit, cokelat, kopi, dan beberapa hasil tambang seperti nikel, timah, alumunium itu secara qtq dan yoy meningkat," papar Margo.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca Selengkapnya