Indonesia tertinggal dari Malaysia & Vietnam dalam pemanfaatan PLTN
Merdeka.com - Rosatom, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Rusia, mengungkapkan ketertarikannya berinvestasi dalam proyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Rosatom saat ini tengah menggenjot partisipasi dalam pengembangan tenaga nuklir di negara Asia.
Dalam keterangan tertulis Rosatom yang diterima merdeka.com, Wakil Direktur Jenderal Rosatom Energy State Corporation Kirill Komarov menilai, negara-negara di Asia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, sehingga sektor energi menjadi sangat penting untuk keberlangsungan perputaran roda ekonomi di kawasan ini.
Pihaknya menyambut baik keseriusan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Indonesia bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Menengah, untuk merealisasikan pembangunan PLTN di Indonesia. Untuk tahap awal, BATAN akan segera membangun PLTN mini di Serpong yang ditargetkan selesai pada 2018.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Apa saja investasi yang ditawarkan Sulut ke investor Rusia? “Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara,“ tandasnya. Adapun beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Manado Outer Ringroad III, dan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Mengapa PLN ingin masuk ke Bursa Karbon? Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
Namun, 'gerak' Indonesia dalam pemanfaatan nuklir bisa dibilang terlambat. Komarov mengungkapkan Vietnam telah selangkah lebih maju dalam pengembangan industri ini. Tahun ini, Vietnam akan segera menandatangani dua kontrak pertama bersama dengan Rosatom untuk pembangunan PLTN pertama di Vietnam yang diberi nama 'Ninh Thuan 1'.
"PLTN kami mengetengahkan kombinasi sistem keselamatan aktif dan pasif serta 'core catcher', yang merupakan sumber keamanan yang sangat diperlukan. Saat ini, tidak ada satu pihak pun yang berada di daerah padat penduduk yang tidak membangun pembangkit listrik tenaga nuklir tanpa mengetahui teknik rekayasa Rusia ini (core catcher – red)," kata Komarov.
Sementara, Malaysia juga melakukan hal serupa. Rosatom sendiri mengaku siap untuk berpartisipasi dalam proses tender pembangunan PLTN pertama di Malaysia segera setelah negeri jiran itu megumumkan prosesnya.
"Dengan mempertimbangkan fakta bahwa pada tahun 2009 Pemerintah Malaysia menyetujui penciptaan tenaga nuklir milik sendiri sebagai salah satu komponen dalam keseimbangan energi negara di tahun 2020, dan meskipun saat ini belum ada perjanjian antara pemerintah Rusia dan Malaysia tentang penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai, kami siap untuk mengambil bagian dalam tender untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di negara itu bila tender diumumkan," kata Kamarov di sela-sela Conference of the Japan Atomic Industrial Forum ke-48 di Tokyo.
Kepala Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/ IAEA) Yukiya Amano mengatakan, permintaan tenaga nuklir dunia memang terus meningkat, dan Asia merupakan wilayah dengan pertumbuhan pemanfaatan energi nuklir terbesar di dunia.
"13 dari 30 negara yang menggunakan eneri nuklir membangun PLTN yang baru. Dari 65 PLTN baru yang sedang dibangun, dua pertiganya berada di Asia. Ini sangat bisa dipahami mengingat pertumbuhan ekonnomi Asia beberapa tahun belakangan begitu mencengangkan," kata Amano.
Sebelumnya, Batan bakal terus mendorong pemerintah untuk berani membangun PLTN. "Masalahnya, keputusan untuk go nuklir atau tidak, itu ada di presiden. Sebelumnya sudah pernah disampaikan. Tapi belum ada jawaban. Nanti kalau ketemu lagi akan saya tanyakan," ujar Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Institut Komunikasi Nasional (IKN), dan PT Sewatama bertajuk "Energi Kita: PLTN yang aman dan efisien untuk atasi krisis listrik", Jakarta, Minggu (12/4).
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan Indonesia tak kekurangan ahli tenaga nuklir. Bahkan, sekitar 15 tenaga ahli Indonesia sudah ikut mengoperasikan sejumlah reaktor nuklir dunia.
Atas dasar itulah, menurut Nasir, Indonesia sudah siap untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). "Kemampuan sumber daya manusia luar biasa, ini yang dibutuhkan sudah tersedia," ujarnya.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meragukan kemampuan pemerintahan Jokowi dapat merampungkan target pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt dalam lima tahun. Sayangnya lagi, program tersebut tak melirik nuklir sebagai energi alternatif pembangkit listrik.
"Saya ingatkan Menteri ESDM Sudirman Said hati-hati dengan 35.000 MW, apa lagi tanpa energi nuklir. Alternatif enegi paling efisien ya PLTN," kata Anggota Komisi VII DPR-RI Agus Sulistiyono.
Dia khawatir, proyek ambisius itu bakal menemui kegagalan. Seperti halnya kegagalan pemerintahan terdahulu mewujudakan listrik 10.000 megawatt. Selain itu, Agus juga menyayangkan kebijakan Energi nasional digagas Dewan Energi Nasional (DEN) menempatkan nuklir sebagai alternatif terakhir dalam pengembangan ketahanan energi nasional.
Pemerintah Rusia sendiri melalui Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia VI Matvienko mengungkapkan minatnya membangun PLTN di Indonesia. Selain itu, Negeri Beruang Merah tersebut juga berminat bekerja sama membangun poros maritim dan menanggulangi terorisme.
"Kita juga membahas kesempatan meningkatkan sistem-sistem teknologi satelit rusia di indonesia," katanya usai mendatangi Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan terbatas pada keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.
Baca SelengkapnyaKapasitas pembangkit nuklir pertama di Indonesia ini sebesar 250 megawatt.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaRencana pemanfaatan PLTN ini telah disahkan oleh Komisi di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui RPP KEN.
Baca SelengkapnyaPengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara telah memperoleh keuntungan atas pemanfaatan pembangkit nuklir.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca SelengkapnyaHashim menegaskan tidak ada waktu lagi untuk mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaIni selaras dengan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RKUN) yang dikabarkan segera selesai.
Baca Selengkapnya