Induk Usaha Berganti Nama, Bagaimana Nasib Nama Maskapai AirAsia?
Merdeka.com - AirAsia Group berganti nama menjadi Capital A. Ini merupakan transformasi yang dilakukan induk usaha maskapai AirAsia tersebut dengan menempatkan Capital A sebagai perusahaan investasi.
CEO Capital A, Tony Fernandes menegaskan, nama maskapai AirAsia tetap akan digunakan. "Meskipun Capital A akan menjadi nama perusahaan induk Grup yang baru, satu hal yang tidak berubah adalah nama merek AirAsia untuk maskapai kami. Ini adalah salah satu merek terkuat di Asia, dan menjadi platform yang kuat untuk dapat dimanfaatkan lini produk dan layanan kami lainnya," katanya dalam peluncuran nama dan logo Capital A, Jumat (28/1).
Dia menyebutkan, di sisi industri penerbangan, dua tahun belakangan ini maskapai AirAsia diakui cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi. Sehingga memberikan ketidakpastian bagi penerbangan komersial. Namun, Tony optimistis menghadapi kondisi industri penerbangan di 2022 dan ke depannya.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Apa nama transportasi udara dalam bahasa Inggris? Nama transportasi udara dalam Bahasa Inggris serta transportasi darat dan laut bisa jadi alternatif pelajaran bagi si kecil.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
"Perjalanan udara domestik sudah mulai pulih di pasar utama kami. Meskipun pemulihan penerbangan internasional akan sedikit tertunda akibat varian Omicron, seperti yang diprediksi banyak ahli kesehatan global, saya yakin ini juga tidak akan lama. Hal ini juga didukung oleh percepatan vaksinasi dan suntikan booster serta dunia yang sedikit demi sedikit mulai belajar hidup dengan Covid," kata dia.
"Saya berharap perbatasan akan dibuka kembali secara bertahap di sepanjang tahun 2022 dan kapasitas layanan internasional kami akan mulai normal pada pertengahan hingga kuartal ketiga tahun ini," tambahnya.
Sementara iau, Tony menegaskan dengan kondisi sulit yang dihadapi selama dua tahun belakangan ini, dia memastikan pondasi perusahaan telah semakin kuat. Sehingga dia semakin percaya diri menghadapi tantangan ke depan.
"Selama dua tahun terakhir kami telah memanfaatkan masa sepi penerbangan dengan membangun pondasi yang solid untuk pengembangan peluang dan kesuksesan di masa depan, yang tidak hanya bergantung pada tiket pesawat saja. Capital A menjadi tanda era baru bagi bisnis maskapai dan portofolio bisnis Grup kami di saat kami memulai fase pertumbuhan baru yang signifikan," tuturnya.
AirAsia Super App
Pada kesempatan yang sama, Tony menyampaikan memiliki 16 produk dan layanan di AirAsia Super App. Ini pun digadang sebagai dorongan penunjang bisnis perusahaan dan bagian dari transformasi.
"Kami mempunyai 16 produk dan layanan di Airasia Super App, yang menawarkan nilai terbaik tidak hanya untuk penerbangan dan perjalanan, tetapi juga kebutuhan gaya hidup sehari-hari, mulai dari makanan hingga ritel dan e-commerce, hingga layanan pengiriman same-day, ride hailing, dan banyak lagi," terangnya.
"Kami sudah menjadi salah satu dari tiga agen perjalanan online (OTA) teratas di Asean dan super app kami akan segera menjadi aplikasi gaya hidup terkemuka di kawasan ini."
Dia mengklaim semua portofolio bisnis Capital A sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin industri di bidangnya masing-masing di Asia Tenggara. Termasuk BigPay, divisi enjiniring pesawat Asia Digital Engineering (ADE), dan usaha logistik Teleport.
Disamping itu, super app miliknya yang telah menyandang status Unicorn dalam kurang dari dua tahun kini telah memiliki 50 juta pengunjung unik bulanan. Bisnis fintek BigPay telah menerima suntikan dana yang signifikan sebesar USD 100 juta dari konglomerat Korea Selatan SK Group.
"Secara keseluruhan hingga saat ini kami telah mengumpulkan lebih dari RM2,5 miliar melalui strategi penggalangan dana kami. Lebih lanjut, dengan kekuatan dukungan konsumen dan investor terhadap strategi transformasi kami, fokus kami kini beralih ke penggalangan modal untuk airasia Super App, Teleport, dan ADE yang akan kami umumkan pada waktunya nanti," paparnya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya Architas ke dalam bagian AXA IM menjadi awal baru untuk peningkatan kualitas layanan manajer investasi.
Baca SelengkapnyaSetelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.
Baca SelengkapnyaPencopotan ini dilakukan saat perombakan jajaran direksi Angkasa Pura II.
Baca SelengkapnyaPerubahan nama ini dilakukan sebagai bentuk transformasi perusahaan yang saat ini gencar melakukan diversifikasi portfolio bisnis.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaKolaborasi memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dan memanfaatkan potensi kawasan untuk pertumbuhan dan pembangunan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca Selengkapnya