Industri farmasi manfaatkan bahan baku lokal tekan dampak Rupiah melemah
Merdeka.com - Industri farmasi dalam negeri menyiapkan strategi guna menghadapi pelemahan nilai tukar Rupiah. Salah satunya dengan mulai meningkatkan penggunaan bahan baku lokal yang berasal dari alam.
Wakil Ketua Umum GP Farmasi, Ferry A Soetikno, mengatakan saat ini sebagian bahan baku industri farmasi masih diimpor dari negara lain. Hal tersebut yang membuat industri rentan terhadap gejolak nilai tukar rupiah.
"Realitanya bahan baku obat masih banyak diimpor. Kita coba untuk tingkatkan efisiensi. Tidak serta merta menaikkan harga," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (10/7).
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
Namun demikian, lanjut dia, pelemahan nilai tukar ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan industri. Hal ini berkat adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga mendorong permintaan produk obat-obatan.
"Program besar kita sukseskan JKN. Itu bagus perlu diapresiasi. Kita hasilkan banyak sekali produk untuk sekian ratus juta, 200 juta BPJS Kesehatan," kata dia.
Selain itu, kata Ferry, para produsen obat kini mulai menggunakan bahan baku lokal. Hal tersebut diharapkan dapat menekan ketergantungan impor bahan baku di tengah gejolak nilai tukar.
"Sudah banyak juga yang sekarang pakai bahan baku Indonesia. Kemudian Pak Menteri dorong lebih penggunaan bahan baku indonesia, dari herbal. Herbal ini bukan jamu, tapi yang nilai tambah. Bahan herbal yang jadi obat. Obat dengan bahan herbal," jelas dia.
Menurut Ferry, industri farmasi juga terus mendorong peningkatan ekspor produk farmasi ke negara lain. Saat ini sejumlah negara di kawasan ASEAN, Afrika dan Uni Eropa telah menjadi pasar bagi produk obat-obatan Indonesia.
"Ekspor juga kan sudah banyak tapi kurang diekspos. Pemasaran mancanegara kita sudah merambah ke negara negara lain. Biofarma sudah ke negara banyak, vaksin dan lain-lain. Ada 20-30 industri farmasi yang sudah ekspor. Itu perlu diapresiasi. Trennya naik, sudah 15-20 tahun, bukan baru kemaren. Itu ke ASEAN, Afrika, Eropa, sudah banyak," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaApalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnya