Industri keramik hadapi tantangan berat tahun ini
Merdeka.com - Industri keramik lantai atau ubin keramik dalam negeri kini tengah menghadapi tantangan berat. Hal itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya pertumbuhan ekonomi negara yang hanya mengalami sedikit kenaikan.
Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk Johan Silitonga mengatakan, perekonomian Indonesia yang digerakkan oleh pemerintah turut berimbas pada geliat industri keramik.
"Sangat-sangat challenging ya, karena kita lihat dari pemerintah pertumbuhan ekonomi sedikit lebih rendah dan juga (sektor industri) properti belum bergerak," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/10).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Johan melanjutkan, hal ini turut menyebabkan rivalitas para pelaku industri keramik dalam negeri menjadi semakin berat. "(Kompetisi?) Juga sangat-sangat tough," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Mardjoko mengatakan, perang dagang China dan Amerika Serikat memberikan pengaruh terhadap tren barang dari Negeri Tiongkok seperti ubin keramik yang masuk ke Tanah Air.
Mardjoko menyebutkan, berlakunya Kawasan Perdagangan Bebas China-Asean (China-Asean Free Trade Area/CAFTA) turut meningkatkan impor ubin keramik asal Negeri Tirai Bambu rata-rata sebesar 20 persen per tahun.
"Dengan kondisi ini tentu industri dalam negeri menjerit," tegas dia.
Di sisi lain, kebutuhan industri dalam negeri sudah bisa terpenuhi, lantaran kapasitas produksi jauh lebih besar daripada kebutuhannya.
"Triwulan pertama 2018 setelah berlakunya CAFTA dimana bea masuk 0 persen meningkat 52 persen. Sementara ini BMTP (Bea Masuk Tindakan Pengamanan) sudah berlaku per Oktober kita harapkan sudah membendung itu," urainya.
Lebih lanjut, Johan Silitonga berharap, kondisi perindustrian keramik ini nantinya mampu beralih membaik pasca berlangsungnya proses Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden RI 2019 mendatang.
"Semoga sehabis Pemilu lah, tahun 2020 kami harapkan baik untuk properti, dan efek dominonya juga dirasakan industri keramik," paparnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPermasalahan itu bermula ketika harga gas mulai naik pada tahun 2015.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan, agar tidak memicu permasalahan baru.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah yang dihadapi para perajin saat ini adalah tidak adanya regenerasi pembuat keramik di sana.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaGelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya