Industri Makanan-Minuman Mulai Tingkatkan Produksi Jelang Lebaran 2019
Merdeka.com - Industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri mulai menyiapkan diri untuk menghadapi Lebaran tahun 2018. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan produksi.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman menegaskan bahwa peningkatan produksi dari industri mamin memang sudah mulai terlihat sejak Maret.
"Iya saya kira sudah mulai bergerak ya. Sudah mulai dari Bulan Maret sudah mulai ada persiapan peningkatan produksi," kata dia ketika dihubungi Merdeka.com, Jumat (12/4).
-
Kapan IPM Kalimantan Timur mengalami peningkatan? Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2023 mencapai 78,20, meningkat 0,84 poin (1,09 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (77,36).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi di Lamongan? 'Kita lakukan pompanisasi, kita lihat tadi, ini bisa mengairi 16.000 hektar sawah, total yang dilewati sekitar 22.000 hektar, dan itu bisa meningkatkan produksi di Kabupaten Lamongan hingga 380.000 ton,' rinci Amran.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kapan usaha seblak Mu'adhim mengalami peningkatan omzet? Sejak berhentinya masa pandemi COVID-19, omzet warung seblak milik Mu’adhim terus meningkat.
-
Kapan IPM di Indonesia meningkat? Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan yang mengulas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai provinsi di Indonesia.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
Berdasarkan pantauan pihaknya, peningkatan produksi mencapai 30 persen dari rata-rata produksi industri tiap bulan.
"Perkiraan saya ada peningkatan produksi sekitar 30 persen dari rata-rata bulan. Nanti sampai lebaran," jelas dia.
Peningkatan produksi terutama terjadi pada produk-produk mamin yang dibutuhkan masyarakat ketika memasuki bulan puasa dan saat merayakan Lebaran.
"Sekarang ini terutama produk-produk yang dipakai untuk puasa. Seperti sirup, makanan-makanan yang manis, nata de coco, kolang kaling, kemudian manisan-manisan, kemudian juga biskuit. Itu ada banyak peningkatan. Jadi memang bulan-bulan ini orang perlu produk-produk seperti itu," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaPeningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca SelengkapnyaGAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaJika daya beli masyarakat menurun maka industri minuman berhak mendapatkan insentif untuk menggenjot daya beli.
Baca Selengkapnya