Industri Manufaktur Diramal Tumbuh 3,9 Persen Jika Pandemi Bisa Dikendalikan
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri manufaktur akan tumbuh positif pada 2021. Prediksi ini diasumsikan terjadi bila pandemi Covid-19 dapat teratasi.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan, target pertumbuhan industri bakal tercapai jika penemuan vaksin Covid-19 dapat terealisasi di awal tahun depan.
"Dengan asumsi pandemi Covid-19 dapat dikendalikan, tentu dengan sudah ada vaksin salah satunya, sehingga aktivitas ekonomi sudah kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia pada 2021 akan tumbuh 3,95 persen, mendekati 4 persen," terangnya dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 secara virtual, Senin (28/12).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
Agus Gumiwang pun optimistis, seluruh subsektor industri manufaktur akan mampu tumbuh positif di tahun mendatang jika wabah virus corona dapat terkendali dengan baik.
Di sisi lain, dia juga tak memungkiri pertumbuhan industri manufaktur masih akan mengalami kontraksi sebesar 2,22 persen pada 2020.
Namun demikian, menurut catatannya, tren perbaikan industri manufaktur sudah mulai muncul pada kuartal III 2020. Diharapkan perbaikan ini terus berlanjut hingga kuartal IV 2020.
"Walaupun dalam 2 kuartal terakhir mengalami perbaikan, tetap akan terkontraksi dengan perbaikan pertumbuhan sebesar -2,22 persen. Ini proyeksi kami di penghujung tahun 2020 nanti yang tinggal beberapa hari," ujar Agus.
Adapun beberapa subsektor industri tetap diproyeksikan tumbuh positif hingga tutup tahun 2020 ini. Antara lain industri kimia, farmasi dan obat Tradisional sebesar 14,96 persen.
Lalu industri pengolahan, jasa reparasi serta pemasangan mesin dan peralatan sebesar 1,15 persen, hingga industri makanan dan minuman sebesar 0,66 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelalui BRI Research Institute, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaCapaian ini tidak lepas dari kerjasama solid dari sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca Selengkapnya