Industri mebel alami penurunan penjualan ritel sejak 2010
Merdeka.com - Ketua Umum Koperasi Industri Kayu dan Mabel (KIKM) DKI Jakarta, Ade Firman, mengakui adanya penurunan daya beli masyarakat terhadap industri mabel. Penurunan itu pun, tak lepas dari pengaruh era digitalisasi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan pembelian secara online.
"Untuk penurunan itu ada. Kalau untuk jual ritel seperti membuka pameran seperti ini, pembeli datang dan lain-lain ke sini memang berpengaruh sekali. Karena mungkin online itu menghemat waktu dan harganya sangat murah jadi kita sangat berpengaruh," ungkapnya di Gedung Pusat Promosi Industri Kayu dan Mabel (PPIKM), Jakarta, Selasa (4/9).
Ade mengatakan, sebetulnya sejak 2006-2009, pasar mabel ini cukup baik. Terlebih, banyak pelaku industri yang telah mengantre untuk menampilkan produknya dipamerkan. Namun, pada 2010-2011 industri mabel cenderung mengalami penurunan terpengaruh daya beli masyarakat.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana Lazada membantu UMKM untuk beradaptasi dengan fitur digital? Program khusus ini dapat membantu para penjual baru, termasuk para pelaku UMKM, agar lebih mudah beradaptasi dengan beragam fitur digital, sehingga lebih siap menjalankan bisnisnya di Lazada.
"Banyak pengusaha kita yang sudah mulai kembang kempis kalau hanya menunggu di sini kapan mau datang tamu ke sini," imbuhnya.
Meski demikian, dirinya tetap optimistis pasar mebel ke depan akan tetap tumbuh. "Kita optimistis karena di daerah Klender produknya sangat kualitas. Melalui informasi, promosi orang mau datang lagi ke sini. Kita mau main juga di online. Kita sebenernya sudah, untuk lebih peningkatannya lebih maksimal kita undang orang IT untuk membuat suatu sistem baru," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sudin Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP) Jakarta Timur, Samsu Rizal Kadafi, mendorong pelaku industri mabel agar masuk ke era digitalisasi. Terlebih dirinya menekankan, agar ke depan para pelaku usaha ini mampu bersaing baik dari segi kualitas mapun harga.
"Itu menjadi tantangan buat kita, kita akan kembalikan kejayaan tahun lalu bisa kembali ramai lagi. Mungkin sudah banyak gerai gerai dari luar. Tapi ini tantangan namanya pasar bebas kita harus bersaing," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaBanyak produsen furnitur Indonesia telah menanggapi tren ini dengan memperluas saluran penjualan online.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaKawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca Selengkapnya