Industri minuman beralkohol Indonesia siap saingi Thailand dan Vietnam
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mengakui bahwa ekspor produk minuman beralkohol Indonesia ke Eropa harus bersaing dengan banyak negara. Rival terdekat Indonesia dari regional ASEAN, yakni Vietnam dan Thailand.
"Wah banyak sekali (pesaing Indonesia). Kalau dari ASEAN itu Vietnam dan Thailand," ungkap Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ahmad Sigit Dwi Wahyono, saat ditemui, di Kompleks PT Multi Bintang Indonesia, Tangerang, Banten, Senin (13/8).
Dengan melihat fakta ini, dia terus menggalakkan berbagai kebijakan untuk mendukung perkembangan industri minuman beralkohol di Tanah Air. Di antaranya yaitu memberikan tax holiday, tax allowance, serta pembebasan bea masuk kepada industri yang mengimpor peralatan produksi.
-
Dimana cukai minuman berpemanis telah diterapkan? Banyak negara telah menerapkan cukai ini dengan hasil positif. Di Meksiko, misalnya, cukai yang diterapkan sejak tahun 2014 menghasilkan penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin dan 7,6 persen pada populasi umum dalam dua tahun.
-
Mengapa cukai minuman berpemanis diterapkan? Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Siapa yang usul cukai minuman manis? YLKI juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam menyehatkan masyarakat Indonesia, yang tidak hanya melibatkan edukasi tetapi juga kebijakan fiskal yang tegas. Salah satu langkah yang diusulkan adalah penerapan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).
Pembebasan bea masuk ini sudah dimanfaatkan oleh industri. Menurut dia, pembebasan bea masuk memang berdampak positif kepada naiknya kinerja industri.
"PT Multi Bintang Indonesia merupakan salah satu yang sudah manfaatkan insentif pemerintah yaitu pada bulan Juli dapat pembebasan bea masuk untuk mesin produksi di Tangerang," jelas dia.
Saat ini, PT Multi Bintang Indonesia telah mengekspor produknya yaitu bir ke Amerika Serikat. Ahmad Sigit sangat mendukung langkah ini karena menjadi upaya meningkatkan penetrasi pasar serta memperbesar brand asal Indonesia.
Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Michael Chin mengaku siap bersaing dengan produsen negeri dari negara tetangga. Menurutnya, cita rasa produk Bir Bintang memang diminati oleh masyarakat di negara lain.
"Kita bangga dengan kualitas produk kita. Karena diminati tidak hanya oleh orang Indonesia, tapi juga di negara lain," jelas dia.
Dia berharap, pihaknya terus dapat membuka pasar-pasar baru. Dia yakin, jika Bir Bintang sudah masuk ke suatu pasar di luar negeri, maka pasti akan disukai.
"Dengan ekspor kita tidak melakukan perubahan terhadap cita rasa kita. Kita juga tidak lakukan penyesuaian apa-apa. Produk kita sebenarnya cukup baik untuk bersaing dengan brand lain," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenperin mencatat volume produksi industri minuman beralkohol di tanah air pada 2023 mencapai 324,1 juta liter.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaAglomerasi pabrik diperuntukkan bagi pengusaha pabrik dengan skala industri kecil dan menengah
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKebijakan itu nantinya tidak hanya difokuskan untuk barang impor China, tapi juga dari negara-negara lain yang jumlahnya di pasar domestik terus membludak.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengungkapkan bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.
Baca SelengkapnyaKetentuan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaBarang yang dimusnahkan terdiri dari ban motor, mesin bor, bahan tekstil, handphone dan tablet yang tidak memiliki LS, NPB dan tidak ber-SNI serta miras.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, cukai plastik dan cukai minuman berpemanis baru akan diberlakukan di 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya