Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri ogah konsumsi, serapan CPO buat biodiesel nonsubsidi lambat

Industri ogah konsumsi, serapan CPO buat biodiesel nonsubsidi lambat cpo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pemanfaatan minyak sawit mentah atau CPO untuk pencampuran solar, menjadi biodiesel nonsubsidi, jalan di tempat. Sebab, industri yang seharusnya memakai biodiesel nonsubsidi masih mengonsumsi solar lantaran lebih hemat.

"Pengawasan harus lebih ketat lagi. Harus ada sanksi tegas, bisa berupa pencabutan izin usaha," kata Sekretaris Jenderal Gapki Togar Sitanggang dalam Forum Dialog HIPMI: Peluang Bisnis Hilir BBM untuk Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN), Jakarta, Rabu (11/5).

Padahal, menurut Togar, Indonesia merupakan penghasil CPO terbesar di dunia. Namun, hanya 34 persen dari kapasitas terpasang 10,5 juta kiloliter yang dimanfaatkan untuk biodiesel.

Orang lain juga bertanya?

"Itupun untuk biodiesel subsidi atau Public Service Obligation (PSO). Biodiesel Yang non-PSO lamban," kata Togar.

Dalam kesempatan sama, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Achdiat Atmawinata mengungkapkan Indonesia bisa menjadi produsen biodiesel terbesar di dunia. Mengingat, Indonesia baru memanfaatkan 11 juta hektar lahan untuk memproduksi CPO. Sedangkan potensinya bisa mencapai 200 juta hektar.

"Kebijakan pemerintah mencampur 20 persen CPO ke solar bakal menjadi alternatif bahan bakar konvensional. Saya yakin biodiesel bisa menggantikan itu," katanya.

"Indonesia merupakan 'Arab Saudi' untuk biodiesel dan bakal menjadi penghasil terbesar dunia."

Dalam Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN), kandungan bahan bakar nabati dalam solar akan ditingkatkan menjadi 23 persen pada 2025 dan 31 persen (2050)

"Jika ini digenjot, Indonesia punya alternatif energi bahan bakar dan bisa menggantikan cadangan minyak yang dalam 12-13 tahun mendatang persediannya menipis."

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan

Industri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.

Baca Selengkapnya
Aturan Sudah Ada, Kementerian ESDM Bongkar Alasan Pajak Karbon Tak Kunjung Diterapkan di Indonesia
Aturan Sudah Ada, Kementerian ESDM Bongkar Alasan Pajak Karbon Tak Kunjung Diterapkan di Indonesia

Semula pajak karbon akan mulai diterapkan pada tahun 2022, namun kebijakan tersebut ditunda hingga 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Gas Murah untuk Industri Beratkan APBN, Benarkah?
Kebijakan Gas Murah untuk Industri Beratkan APBN, Benarkah?

Subsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bakal Terjadi Jika Pemerintah Ngotot Terapkan B50 Sawit
Ini yang Bakal Terjadi Jika Pemerintah Ngotot Terapkan B50 Sawit

Implementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara

Sejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.

Baca Selengkapnya
Dirut PGN: Insentif Harga Harga Gas Bumi Buat Sektor Hulu Menderita, Sektor Hilir Untung
Dirut PGN: Insentif Harga Harga Gas Bumi Buat Sektor Hulu Menderita, Sektor Hilir Untung

SKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.

Baca Selengkapnya
Cemari Udara, Pemprov DKI Segel Cerobong Pabrik Baja
Cemari Udara, Pemprov DKI Segel Cerobong Pabrik Baja

"Cerobong di perusahaan itu belum sesuai standar," kata Ketua Sub Kelompok Penegakan Hukum DLH DKI Jakarta Hugo.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini

Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.

Baca Selengkapnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya

Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah

Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.

Baca Selengkapnya