Industri otomotif paling terpukul dari anjloknya Rupiah
Merdeka.com - Anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) otomatis berdampak kepada sektor industri dalam negeri. Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang paling parah terkena pengaruh anjloknya Rupiah.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Tenaga Kerja Benny Sutrisno.
"Ada beberapa sektor, seperti otomotif. Kan komponennya masih impor tapi dijualnya di dalam negeri negeri. Itu yang paling terkena dampaknya," ujar Benny di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (25/8).
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
Tak hanya otomotif, lanjut Benny, industri elektronik juga turut terkena imbas merosotnya Rupiah. "Selain itu, mungkin juga elektronik. Karena pasarnya juga di dalam negeri. Kalau otomotif, meski ada yang diekspor tapi mayoritas dalam negeri," tuturnya.
Namun, Benny tak menampik jika tidak sepenuhnya industri ikut menjadi korban pelemahan nilai tukar Rupiah. Contohnya, industri furnitur dan obat-obatan herbal. Pasalnya, industri jenis ini menyerap bahan baku lokal namun memiliki pasar ekspor.
"Yang paling beruntung yang ekspor tapi bahan bakunya dari dalam negeri. Seperi furnitur, kan bahan bakunya dari dalam negeri. Kemudian obat-obatan herbal seperti Sido Muncul. Yang diuntungkan dari pelemahan ini juga industri padat karya," bebernya.
Untuk industri tekstil sendiri, lanjut Benny, kendati menggunakan bahan baku impor namun, mereka melempar produknya untuk ekspor.
"Kalau fluktuasi itu yang merugi importir karena dia pakai forex. Pasti rugi. Kalau bahan baku impor tapi dia (produknya) ekspor, itu impas," ucapnya.
Kendati demikian, walaupun tak merasakan imbas langsung pelemahan Rupiah, industri tekstil masih dihadapkan persoalan pembayaran upah tenaga kerja juga ongkos energi yang dibutuhkan dalam proses produksi.
"Industri ini kan cost-nya untuk dalam negeri, seperti listrik dalam rupiah, tenaga kerja juga dalam rupiah. Kalau garmen porsi tenaga kerjanya 20 persen dari cost. Kalau tekstil, listrik yang paling besar porsinya, yaitu 19 persen dari cost, tenaga kerja cuma 9 persen," pungkasnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga mobil baru juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik akibat perang.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga mobil di Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah faktor
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPotensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik.
Baca Selengkapnya