Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri Penerbitan Buku Kehilangan Pendapatan 80 Persen Selama Pandemi Corona

Industri Penerbitan Buku Kehilangan Pendapatan 80 Persen Selama Pandemi Corona Ilustrasi Perpustakaan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Pimpinan Penerbit Syaamil Group Riza Zacharias mengatakan, industri penerbitan buku kehilangan pendapatan sekitar 80 persen selama pandemi Virus Corona. Hal tersebut terjadi karena penutupan sejumlah toko buku untuk menekan penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.

"Secara umum, teman-teman penerbit banyak sekali yang terkena dampak dari Covid ini, oleh sebab mereka terikat dan terkoneksi dengan model yang mayoritas masih mengandalkan toko buku modern. Ketika toko buku terkena imbas saat harus tutup maka otomatis penerbit banyak yang kehilangan pendapatan hingga 70-80 persen," ujarnya saat rapat kerja dengan DPR, Jakarta, Senin (7/9).

Riza mengatakan, dalam rangka memodifikasi pendapatan sejumlah penerbit melakukan berbagai upaya agar mampu bertahan. Salah satunya adalah gencar melakukan variasi penjualan melalui sistem online atau digital.

"Sebagian penerbit yang memvariasikan cara penjualannya, kanal penjualannya melalui digital dengan online, jadi banyak penerbit yang selamat. Sistem belajar dirumah membuat banyak rumah tangga membutuhkan bahan yang bentuknya bukan hanya pelajaran dari sekolah tetapi juga bahan online," katanya.

Menurutnya, banyak penerbit yang berhasil melakukan modifikasi penjualan sehingga penghasilan tetap ada meskipun tidak sebesar ketika toko buku beroperasi normal. Namun, hal ini harus terus dilakukan agar industri penerbit bisa berjalan terus.

"Tepat dengan kebutuhan mendapatkan model alat belajar yang variatif tidak hanya buku pelajaran. Jadi, yang dikemas dengan kreativitas kami lihat mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Tetapi mostly terdampak karena mayoritas penerbit di Indonesia terkoneksi dengan toko," katanya.

Riza menambahkan, momentum ini adalah saat yang paling tepat apabila pemerintah ingin melakukan model ekonomi yang lebih terarah bagi UMKM khususnya penerbit dan turunannya seperti percetakan. Sebab, pemerintah bisa menelaah masalah yang dihadapi oleh penerbit saat ini agar lebih maju.

"Implikasi berlakunya era sekarang, kolaborasi bisnis menjadi sesuatu yang bisa dilakukan. Bagaimana melakukan redesain bisnis, mapping ulang market, operasional berjalan dengan protokol kesehatan. Inti dari situasi ini akan sangat jauh efektif, bagaimana pemerintah memiliki model ekonomi sharing yang perbaikannya sangat baik untuk UMKM," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Toko Buku Gunung Agung Tinggal Kenangan
Toko Buku Gunung Agung Tinggal Kenangan

Hanya tinggal menghitung hari Toko Buku Gunung Agung ditutup total.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online

Kondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup
Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup

Dennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Baca Selengkapnya
Pizza Hut Tutup 20 Gerai, 371 Karyawan Terkena PHK
Pizza Hut Tutup 20 Gerai, 371 Karyawan Terkena PHK

Penutupan gerai-gerai ini berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 371 karyawan.

Baca Selengkapnya