Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inflasi Awal Ramadan 2023 Turun, Daya Beli Masyarakat Belum Pulih

Inflasi Awal Ramadan 2023 Turun, Daya Beli Masyarakat Belum Pulih Pasar tradisional. ©Liputan6.com/Bawono Yadika

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di bulan Maret 2023 sebesar 4,97 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi di bulan Februari 2023 sebesar 5,47 persen (yoy).

Tingkat inflasi Maret 2023 yang bertepatan dengan awal bulan Ramadan ini dinilai relatif lebih rendah secara historisnya. Kenaikan inflasi awal Ramadan tahun ini hanya 0,18 persen, jauh lebih rendah dari Maret 2022 lalu yang melonjak hingga 0,95 persen.

"Inflasi di bulan Ramadan tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya 2022," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, di Jakarta Pusat, Senin (1/4).

Begitu juga dengan awal Ramadan tahun 2019 yang mengalami kenaikan hingga 0,68 persen. Sedangkan tingkat inflasi awal Ramadan di tahun 2020 hanya 0,08 persen dan 2021 sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi ini dianggap wajar karena masih dalam suasana awal pandemi.

Puji menjelaskan permintaan barang di awal bulan Ramadan tahun ini masih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum terjadi pandemi. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang juga belum kembali normal.

"Pola konsumsi masyarakat belum normal, permintaan belum tinggi," kata dia.

Tak hanya itu, Ramadan di bulan Maret 2023 ini kurang dari 10 hari. Sedangkan biasanya sampai 14 hari atau hampir 1 bulan penuh. "Awal Ramadan ini hanya sekitar 10 hari dan biasanya kita setengah bulan atau hampir 1 bulan," kata Puji.

Meski begitu, Puji mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Sebab kenaikan harga sejumlah komoditas akan terjadi di bulan April. Mulai dari tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam, bawang merah, telur ayam ras dan lain-lain.

"Perlu waspada terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin berdampak tingginya permintaan menjelang hari raya Idulfitri," pungkasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024

Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli

Deflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi

Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen

Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen

Laju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?

Tingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).

Baca Selengkapnya