Inflasi Indonesia Masuk yang Terendah di Dunia, Jokowi Bocorkan Rahasianya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ekonomi Indonesia cukup tangguh hadapi lonjakan inflasi. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato tahunan MPR 2022 di Kompleks Parlemen.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan inflasi di Indonesia mencapai 4,9 persen. Persentase ini, menurut Presiden Jokowi, merupakan inflasi terendah dibandingkan dengan inflasi yang terjadi di negara-negara maju.
"Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen, jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen," ujar Presiden Jokowi, Selasa (16/8).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kapan Jokowi menyampaikan pesan tentang pengelolaan anggaran? Jokowi menyampaikan alasan mengapa semua negara memiliki ketakutan terhadap hal-hal tersebut.'Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Dari kondisi tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan subsidi dengan jumlah cukup besar untuk BBM, LPG, dan listrik sebesar Rp502 triliun.
"Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," ungkapnya.
"Ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak," sambungnya.
Pemerintah Diminta Waspadai Hiper-Inflasi
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo meminta, pemerintah untuk mewaspadai tren lonjakan inflasi di 2022. Bambang memproyeksikan, laju inflasi Indonesia bisa mencapai 10 hingga 12 persen pada September mendatang.
"Pada bulan September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiper-inflasi, dengan angka inflasi pada kisaran 10 hingga 12 persen," katanya ujarnya dalam pembukaan sidang tahunan di Jakarta, Selasa (16/8).
Bamsoet menyebut, tren lonjakan inflasi dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah dunia imbas ketegangan geopolitik dunia. Badan Pusat Statistik mencatat, per Juli 2022, laju inflasi Indonesia berada di level 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan, pada bulan Agustus diprediksi akan meningkat pada kisaran 5 hingga 6 persen.
Padahal, lanjut Bamsoet, inflasi dapat menjadi ancaman serius bagi pemulihan ekonomi nasional. Sebab, laju kenaikan inflasi disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi yang akan membebani daya beli masyarakat, yang baru saja bangkit dari pandemi Covid-19.
Bamsoet mencatat, lonjakan harga minyak dunia pada awal April 2022 mencapai USD 98 per barel. Angka ini jauh melebihi asumsi APBN 2022 sebesar USD 63 per barel.
Menurutnya, kenaikan harga minyak yang terlalu tinggi, tentunya akan menyulitkan dalam mengupayakan tambahan subsidi, untuk meredam tekanan inflasi. Alhasil, beban subsidi pemerintah untuk BBM, Pertalite, Solar, dan LPG, sudah mencapai Rp 502 triliun.
"Tidak ada negara yang memberikan subsidi sebesar itu," ujarnya.
Untuk itu, kondisi fiskal dan moneter Indonesia perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Hal ini guna menghadapi potensi krisis global.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 di kisaran 5,2 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya