Inflasi Juni 0,6 persen, ini pendorongnya
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,6 persen pada Juni 2016.Dari 82 kota yang diteliti, seluruhnya mengalam inflasi.
Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen. Dan, terendah terjadi di Padang 0,10 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok bahan makanan 1,62 persen," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/7).
-
Apa yang dimaksud dengan inflasi inti? 'Inflasi inti tidak meliputi harga bahan makanan dan energi yang berfluktuasi, dan memberi gambaran lebih jelas mengenai inflasi stabil suatu perekonomian,' terang Kar Yong Ang.
-
Mengapa kota di Indonesia terpapar suhu panas? Di Indonesia, dengan populasi terbesar di antara negara Asia Tenggara, diperkirakan 128 juta orang terpapar CSI 5 selama 60 hari atau lebih. Itu berarti suhu yang dirasakan setidaknya lima kali lebih tinggi akibat perubahan iklim selama periode tersebut.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi tingkat kelahiran? Menurut data, angka kelahiran yang menunjukkan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya, mengalami penurunan dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
Adapun penyebab utama inflasi 0,66 persen di Juni, antara lain :
1. Tarif angkutan udara, kenaikan harga 8,27 persen, dengan andil 0,08 persen dan bobot 1,02 persen. Karena permintaan jasa angkutan udara meningkat jelang Idul Fitri, mulai Mei sudah memasuki libur dan Juni memasuki bulan puasa maka pencatatannya tentu sampai kemarin sudah mulai arus mudik. Kenaikan terjadi di 38 kota IHK, tertinggi di Balikpapan 46 persen dan Tarakan 38 persen.
2. Daging ayam ras, kenaikan harga 5,63 persen, dengan andil 0,07 persen dan bobot 1,26 persen. Ini disebabkan adanya kenaikanya harga di distributor, dan terjadi di 74 kota IHK. Tertinggi di Bima sebesar 28 persen dan Louksumawe sebesar 24 persen.
3. Ikan segar, kenaikan harga 2,15 persen dengan adil 0,06 persen dan bobot 2,66 persen. Artinya terjadi porsi konsumsi masyarakat yang mulai memakan ikan, namun kurang pasokan lantaran nelayan sulit melaut.
4. Telur ayam ras, kenaikan harga 5,86 persen dengan adil 0,04 persen dan bobot 0,73 persen. Karena naiknya permintaan puasa dan lebaran, terjadi di 79 kota IHK dengan tertinggi di Palu 20 persen dan Sorong 16 persen.
5. Gula pasir, kenaikan harga 6 persen dengan andil 0,04 persen dan bobot 0,55 persen. Ini terjadi karena permintaan naik, terjadi di 81 kota IHK dengan tertinggi di Balikpapan 17 persen.
6. Wortel dan Kentang, kenaikan harga sebesar 27,16 persen dengan andil 0,03 persen dan bobot 0,15 persen, ini juga karen permintaan naik namun pasokan berkurang. Terjadi di 76 kota IHK, tertinggi di Aceh 134 persen dan Louksumawe 131 persen.
7. Beras, kenaikan harga 0,58 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,58 persen, terjadi di 46 kota IHK.
8. Bayam, kenaikan harga 7,55 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,02 persen, terjadi di 58 kota IHK dan tertinggi di Batam 41 persen dan Bulukumba 38 persen.
9. Apel, kenaikan harga 5,62 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 0,3 persen, terjadi di 69 kota IHK, tertinggi di Denpasar dan Mataram 30 persen serta Madiun 24 persen.
10. Tarif Dasar Listrik, kenaikan harga 0,58 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,62 persen. Ini lantaran kenaikan tarif pasca 1.300 VA, terjadi di 80 kota IHK.
11. Emas, kenaikan harga 1,52 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 1,26 persen. Ini lantaran mengikuti harga emas internasional, terjadi di 69 kota IHK, tertinggi di Pangka Pinang 10 persen dan Makassar 5 persen.
12. Tarif angkutan antara kota, kenaikan 2,87 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 4,47 persen. Kenaikan ini jelang libur hari raya, yang terjadi di 24 kota IHK antara lain Bandung, Tangerang 10 persen, Medan dan Banjarmasin 8 persen.
Sementara pendorong deflasi, meliputi
1. Bawang merah, perubahan harganya sampai 10,19 persen. Andil deflasi 0,04 persen. Karena pasokan sudah banyak di sentra produksi di 78 kota, tertinggi di Pare-Pare 30 persen dan Madiun 28 persen.
2. Tomat sayur dan tomat , masing-masing 0,01 persen. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65 persen, Nusa Tenggara Timur 0,26 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTinggiya harga tersebut berdampak pada tekanan inflasi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPenyumbang utama inflasi terbesar Juli 2023 berasal dari kelompok transportasi, khususnya harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut yaitu minyak goreng dan bawang merah, yang terus mengalami kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, harga beras naik lagi pada minggu pertama Juli 2024. Kenaikan harga beras ini tercatat sebesar 0,26 persen.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca Selengkapnya