Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inflasi pedesaan capai 0,35 persen, ini penyebabnya

Inflasi pedesaan capai 0,35 persen, ini penyebabnya BPS. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat inflasi di pedesaan mencapai 0,35 persen. Inflasi ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang hampir sama dengan penyebab inflasi di perkotaan, seperti cabai merah, bahan bakar minyak (BBM) dan rokok.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, cabai merah memberikan andil 0,14 persen. Sedangkan untuk rokok menyumbang 0,03 persen atau lebih besar dibandingkan di perkotaan.

"Inflasi pedesaan 0,35 persen. Penyebab utamanya, pertama, karena harga cabai merah andil 0,14 persen karena kita tahu bahwa cabai sangat dipengaruhi musim. Jadi secara general penyebab utamanya sama dengan kota, cabai merah, cabai rawit dan bensin juga ada rokok kretek filter 0,03 persen. Kalau di kota sumbang 0,01 persen, di desa 0,03 persen," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/11).

Faktor kedua, yaitu kenaikan harga gabah. ‎Hal ini ditunjukkan nilai tanaman pangan meningkat 0,82 persen karena kenaikan harga gabah, selain juga kenaikan harga jagung, ketela pohon dan ubi jalar. Ini memuat harga komoditas tersebut di tingkat konsumen juga naik.

"Idealnya harga produk pertanian naik supaya menguntungkan petani. Tapi bagaimana caranya sampai ke konsumen tetap pada harga yang wajar. Meski ada margin yang diambil, tapi kalau rantai perdagangan bisa lebih efisien tentu bisa meningkatkan pendapatan petani dan juga lindungi konsumen," ungkap dia.

Sementara untuk kontribusi komoditas besar terhadap inflasi hanya sebesar 0,05 persen. Menurut Suhariyanto, angka tersebut relatif kecil kontribusinya.

"Di pedesaan ada sumbangan beras 0,05 persen. Petani kita juga ada yang menyimpan dikit dan ada yang menjual langsung sesuai kebutuhan kemudian beli lagi. Jadi ada sumbangan seperti di kota, tapi karena angkanya kecil jadi saya pikir tidak masalah. Dengan stok yang tahun ini lebih bagus saya rasa akan oke," tandas dia.

Reporter: Septian DenySumber : Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan

Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024

Kategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?

Tingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen

Angka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.

Baca Selengkapnya