Inflasi RI Rendah, BI Nilai Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan Masih Terbuka
Merdeka.com - Bank sentral Brasil dan Turki sudah menaikkan suku bunga acuan, berbeda dengan sejumlah negara lain termasuk Indonesia yang masih menahan suku bunga acuannya. Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) menegaskan Indonesia melihat ruang untuk penurunan suku bunga masih sangat terbuka.
Bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuan 200 basis poin (bps), sementara brasil 75 bps. Sementara BI sudah menurunkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 150 bps hingga di level 3,5 persen.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan struktur ekonomi kedua negara tersebut berbeda dengan Indonesia. Turki misalnya, tekanan inflasinya mencapai belasan persen, sehingga harus menaikkan suku bunga acuannya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
"Sementara inflasi kita masih sangat rendah 1,3 persenan. Jadi memang penurunan suku bunga, secara fundamental ruangnya itu sangat terbuka," jelas Destry dalam Temu Stakeholders Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Kamis (1/4).
"Sebenarnya ini yang kita harapkan bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi, karena biaya bunga menjadi murah," sambungnya.
Selanjutnya
Selain tekanan inflasi yang rendah, Indonesia juga melihat stabilitas di sektor eksternal serta ekspor yang cukup baik, current account deficit (CAD) terkendali, likuiditas yang cukup. Sehingga, memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan.
BI pun berharap kebijakannya itu diteruskan oleh sektor perbankan. Sejauh ini hasilnya terlihat efektif.
"Ini yang kita harapkan akan diteruskan oleh sektor perbankan,sehingga kenapa dalam kebijakan kami terakhir, kami keluarkan laporan atau evaluasi soal SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit). Hasilnya efektif karena kita lihat beberapa bank sudah mulai menurunkan SBDK-nya," ungkap Destry.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya