Inflasi September 2022 Masih di Bawah Perkiraan Pemerintah
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di bulan September 2022 sebesar tercatat 5,95 persen (yoy). Secara bulanan (mtm), bulan September mencatatkan inflasi sebesar 1,17 persen yang didukung terutama oleh kenaikan harga BBM.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan Kementerian Keuangan sebelumnya pasca penyesuaian harga BBM domestik.
"Sumbangan inflasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) lebih kecil dari perkiraan Pemerintah," kata Febrio dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (6/10).
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
Dalam laporan yang sama, inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat ke angka 9,02 persen (yoy) dari bulan Agustus sebesar 8,93 persen. Hal ini didorong oleh masih melimpahnya stok pangan hortikultura, minyak goreng, dan ikan sehingga mampu menahan inflasi naik lebih tinggi.
"Tetapi, harga beras sedikit mengalami peningkatan seiring berlangsungnya musim tanam," kata dia.
Selain itu, Inflasi inti (core inflation) pada September 2022 juga meningkat pada level yang moderat sebesar 3,21 persen dari Agustus sebesar 3,04 persen (yoy). Kenaikan inflasi inti terjadi pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa, seperti sandang, layanan perumahan, pendidikan, rekreasi, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Untuk meredam dampak rambatan inflasi tersebut, Pemerintah telah menempuh berbagai upaya. Antara lain dengan mengalokasikan bantuan subsidi transportasi umum, ongkos angkut, subsidi upah, dan BLT BBM. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Potensi rambatan kenaikan harga juga sudah diantisipasi dengan penyaluran bantuan sosial tambahan, baik berupa bantuan langsung tunai maupun bantuan subsidi upah," kata dia.
Sementara itu, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali meningkat signifikan di bulan September 2022 ke level 53,7 dibanding bulan Agustus 51,7. Ekspansi manufaktur ini menunjukkan terus menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor. Menurutnya capaian tersebut layak diapresiasi karena terjadi di tengah risiko global yang masih eskalatif.
"Kebijakan Pemerintah untuk yang menyerap risiko global (shock absorber) terbukti efektif untuk menjaga momentum penguatan pemulihan ekonomi nasional,"
Berdasarkan laporan, PMI Indonesia lebih tinggi dari Filipina di level 52,9 dan China yang mengalami kontraksi ke level 48,1 dari 49,5. Namun tingkat PMI Indonesia ada di bawah Thailand yang ada di level 55,7, naik dari sebelumnya 53,7.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaSedangkan secara tahun kalender ataupun year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca Selengkapnya