Inflasi Tinggi, Suku Bunga Diperkirakan akan Naik Hingga Tahun Depan
Merdeka.com - Kementerian Keuangan memprediksi kenaikan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara masih akan terjadi sampai 2023 mendatang. Ini jadi salah satu upaya merespons kenaikan inflasi yang terjadi.
Plt Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Abdurrahman mengatakan, kalau banyak risiko yang dialami termasuk eskalasi tekanan yang tak hanya global tapi juga masing-masing negara. Setiap negara, termasuk Indonesia dihadapkan dengan tekanan inflasi akibat disrupsi suplai akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina.
Inflasi ini direspons berbagai bank sentral di dunia untuk menaikkan tingkat suku bunga. Amerika Serikat, Eropa, dan Inggris tercatat telah menaikkan suku bunga cukup tinggi sejak awal tahun 2022.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
-
Kenapa Kemendagri minta kepala daerah evaluasi pengendalian inflasi? 'Kalau [daerah] tetangganya bisa [inflasinya terkendali], kenapa sebelahnya tidak bisa? Jadi mohon perhatiannya untuk bisa kerja kerasnya memperbaiki angka inflasi ini dengan turun ke lapangan dan melakukan upaya-upaya,' ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
"Dengan lonjakan inflasi yang berkepanjangan kenaikan suku bunga ini diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023," kata dia, dalam Indonesia Economic Outlook Maximizing Indonesia's Economic Momentum, Senin (3/10).
Dia mencatat, pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan berbagai negara menimbulkan gejolak di pasar keuangan. Misalnya, potensi krisis utang dunia, krisis energi, dan krisis pangan global.
Sejalan dengan itu, lukuiditas global semakin ketat. Amerika Serikat misalnya telah menaikkan tingkat suku bunga hingga 300 basis poin sejak awal 2022. Tujuannya untuk mengatasi tekanan inflasi yang cukup tinggi.
"Langkah serupa juga ditetapkan oleh banyak negara. Baik di negara G20 maupun negara berkembang lainnya. Inggris dan Eropa masing-masing telah menaikkan 200 basis poin dan 125 basis poin sepanjang tahun 2022," terangnya.
Menurutnya, kenaikan suku bunga yang terus terjadi memancing ketidakstabilan pasar keuangan global. Ini juga turut memicu aliran modal keluar di sejumlah negara berkembang. "Indeks saham global mengalami koreksi cukup tajam, terutama di beberapa negara emerging market seperti Afrika Selatan, Brazil dan juga di China," ujarnya.
Divsamping itu, nilai tukar lokal di berbagai negara juga mengalami tekanan yang cukup berat. Diketahui, Indonesia juga mengalami pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaInflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya