Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Infrastruktur menanti jurus sakti

Infrastruktur menanti jurus sakti jembatan selat sunda. blogspot.com/

Merdeka.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) baru saja meluncurkan daftar rencana proyek infrastruktur berskema Kerja sama Pemerintah dan Swasta (KPS) atau PPP book 2013. Buku itu berisikan 27 proyek infrastruktur senilai Rp 551,2 triliun yang akan ditawarkan kepada swasta untuk digarap.

Jika dirunut kebelakang, Bappenas sudah membuat PPP book sejak 2009. Artinya, jika dikompilasi, mungkin, sudah ratusan proyek infrastruktur yang ditawarkan.

Terlebih lagi, jauh sebelum itu, pemerintah juga sebenarnya sudah memperkenalkan skema KPS kepada publik pada 2005 lewat Indonesia Infrastructure Summit I. Skema itu diperkenalkan sebagai solusi dari masalah keterbatasan anggaran pemerintah dalam membangun infrastruktur.

Sayang, hingga saat baru satu proyek infrastruktur pemerintah yang berjodoh dengan swasta. Yakni, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa Tengah 2x1000 Megawatt yang digarap oleh konsorsium Bhimasena Power Indonesia, terdiri dari, Adaro Power, J-Power dan Itochu Corporation, keduanya dari Jepang.

Sudah begitu, pengerjaan proyek ini harus molor akibat pembebasan lahan yang belum tuntas. Ini semakin menebalkan kesan bahwa pembangunan proyek infrastruktur KPS di Indonesia harus melewati jalan berliku nan panjang.

Padahal untuk mengawal proyek KPS, pemerintah sudah membentuk Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) dan PPP unit di bawah Bappenas dengan asistensi teknis dan pembiayaan dari World Bank. Lalu apa yang salah?

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) atas permintaan pemerintah mengevaluasi pelaksanaan skema KPS/PPP di Indonesia pada 2011. Hasilnya, OECD menyebut adanya ketidakharmonisan antara Bappenas selaku perencana, kementerian penanggungjawab proyek dan Kementerian Keuangan selaku pengelola uang negara.

Ini berdampak tidak adanya dukungan dan jaminan yang memadai dari pemerintah terhadap infrastruktur KPS/PPP. Pada gilirannya, ini menyebabkan keengganan pihak kreditur untuk membiayai proyek infrastruktur tersebut.

Untuk mengatasi itu, OECD menyarankan agar pemerintah membentuk PPP unit di bawah Kementerian Keuangan atau setidaknya unit independen yang bisa langsung bekerjasama dengan institusi bendahara negara itu. Dengan begitu, pemerintah bisa lebih cepat memberikan dukungan dan jaminan kepada proyek infrastruktur dan mengevaluasinya jika menemui keterlambatan pembangunan.

"Menkeu akan mendirikan PPP center. Tentu masih berkoordinasi dengan KKPPI yang ada di Kemenko Perekonomian dan PPP unit di Bappenas," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data OECD, negara yang sukses menempatkan PPP center di bawah Kementerian Keuangan-nya adalah Afrika Selatan, dan Australia untuk negara bagian New South Wales dan Victoria. Sedangkan negara yang sukses menjalankan PPP center yang berdiri sendiri namun bekerjasama langsung dengan Kementerian Keuangan-nya adalah United Kingdom.

Bagaimana dengan Indonesia?

Semoga saja ini bisa menjadi jurus sakti pemerintah untuk membuat infrastruktur canggih, semacam kereta ekspres bandara Halim Perdanakusuma-Soekarno Hatta atau Jembatan Selat Sunda, tidak lagi sebatas angan-angan. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PT PII Jamin 52 Proyek Infrastruktur BUMN Senilai Rp503 Triliun, Ini Rinciannya
PT PII Jamin 52 Proyek Infrastruktur BUMN Senilai Rp503 Triliun, Ini Rinciannya

Andre menyatakan bahwa proyek yang dijamin mulai dari sektor ketenagalistrikan, air minum.

Baca Selengkapnya
PT PII Jamin 47 Proyek Infrastruktur Senilai Rp474 Triliun, Ini Daftarnya
PT PII Jamin 47 Proyek Infrastruktur Senilai Rp474 Triliun, Ini Daftarnya

Sebanyak 19 di antaranya merupakan PSN dengan nilai investasi mencapai Rp268 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Selesaikan 158 Proyek Strategis Nasional dalam 8 Tahun
Pemerintah Selesaikan 158 Proyek Strategis Nasional dalam 8 Tahun

Butuh waktu 8 tahun untuk pemerintah menyelesaikan 158 Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP

Sampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun

Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.

Baca Selengkapnya
PT PII Berikan Penjaminan hingga Rp534 Triliun untuk Proyek Infrastruktur, Mayoritas untuk Jalan Tol di Jawa
PT PII Berikan Penjaminan hingga Rp534 Triliun untuk Proyek Infrastruktur, Mayoritas untuk Jalan Tol di Jawa

PT PII berikan jaminan proyek infrastruktur jalan tol di Jawa hingga Rp534 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan 233 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp6.246 Triliun, Serap 2,7 Juta Tenaga Kerja
Pemerintah Tetapkan 233 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp6.246 Triliun, Serap 2,7 Juta Tenaga Kerja

Proyek-proyek itu terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari pengerjaan bendungan dan irigasi,  jalan tol, pembangunan kawasan, bandara dan pelabuhan dll.

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Pembangunan 2.300 Km Jalan Tol Baru ke Prabowo Subianto
Jokowi Titip Pembangunan 2.300 Km Jalan Tol Baru ke Prabowo Subianto

Kementerian PUPR telah memetakan potensi pembangunan bendungan dan jalan tol untuk dilanjutkan oleh Prabowo dan tim.

Baca Selengkapnya
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya

Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.

Baca Selengkapnya
KTT ASEAN di Indonesia Hasilkan Komitmen Kerja Sama Rp580 Triliun
KTT ASEAN di Indonesia Hasilkan Komitmen Kerja Sama Rp580 Triliun

Dalam rangkaian ini, telah teridentifikasi 73 proyek potensial dengan nilai USD 17,8 miliar.

Baca Selengkapnya
Dapat Proyek di IKN Nusantara, Realisasi Kontrak PT PP Tembus Rp3,5 Triliun di Januari 2024
Dapat Proyek di IKN Nusantara, Realisasi Kontrak PT PP Tembus Rp3,5 Triliun di Januari 2024

Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Jateng Punya 37 PSN Senilai Rp258,7 Triliun, Ditargetkan Rampung di 2024
Jateng Punya 37 PSN Senilai Rp258,7 Triliun, Ditargetkan Rampung di 2024

Saat ini terdapat 37 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ada 18 PSN dalam Perpres 79 tahun 2019, dengan nilai investasi sebesar Rp 258,76 triliun.

Baca Selengkapnya