Ingin bebas bea masuk, pengusaha wajib beri uang jaminan

merdeka.com Sekitar 9 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Pengusaha yang mempromosikan hasil produksinya di luar negeri, tidak perlu khawatir bakal dikenakan bea masuk ke negara tujuan. Dengan memiliki arus barang ekspor impor (ATA Carnet), pengusaha yang menggelar pameran atau pengusaha hiburan yang menggelar konser di luar negeri bakal bebas bea masuk.

Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 89 Tahun 2014 diteruskan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK/.04/2014 tentang ekspor sementara dengan ATA Carnet. Aturan teknisnya, PMK Nomor 228 ditindak lanjuti dengan PMK Nomor 386/KMK.04/2015 tentang penunjukan Kadin Indonesia sebagai lembaga penerbit dan penjamin nasional yang akan mengeluarkan ATA Carnet.

ATA Carnet dapat digunakan untuk barang-barang pameran, alat-alat profesional, barang contoh (sampel) komersial, barang/alat operasi pabrik, barang/alat pendidikan-ilmu pengetahuan-budaya, alat olahraga, hingga barang/alat untuk tujuan kemanusiaan

Orang lain juga bertanya?

Namun tetap ada syarat bagi pengusaha yang ingin mendapat stempel sakti bebas bea masuk. Komite Tetap Kepabeanan Kadin Wirawan Sahli menyebut syarat pertama, pengusaha harus membayar biaya registrasi. Biaya registrasi dibayar setelah sebelumnya mengisi formulir.

"Biaya registrasi Rp 1,5 juta untuk anggota Kadin dan Rp 2,5 juta untuk di luar kadin," ujar Wirawan kepada wartawan di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (1/6).

Syarat kedua, menyerahkan uang jaminan. Besarannya sesuai dengan bea masuk di negara yang jadi tujuan. Dia menjelaskan, uang jaminan itu akan dikembalikan setelah barang yang digunakan di luar negeri sudah kembali ke dalam negeri.

Jika dalam batas waktu yang telah ditentukan barang tersebut tidak kembali, maka uang jaminan itu akan diberikan ke pemerintah negara tujuan melalui Kadin negara itu.

"Kalau tidak kembali, Bea cukai di sana mengurus ke Kadin sana, kadin sana meminta kadin sini atas bea keluarnya. Sebaliknya begitu, kita kerja sama antar kadin," bebernya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto meyakini, sistem ATA Carnet akan sangat bermanfaat.

"Dengan menggunakan dokumen ATA Carne pihak importir dan eksportir tak harus membeli barang, sistem ini menolong penelitian, eksplorasi, SAR pengiriman sampel, yang dari luar negeri, dengan begini proses investasi lebih efisiensi pelaksanaannya. Peluang menciptakan efisiensi efektivitas usaha," ucapnya. (mdk/noe)