Ingin berbisnis di Indonesia, investor kudu mulai dari Jakarta
Merdeka.com - Investor asing yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia bisa memulainya di DKI Jakarta. Sebagai ibu kota, Jakarta merupakan salah satu megapolitan yang mendominasi dan mengontrol perputaran ekonomi di Tanah Air.
"Sebuah perusahaan apabila ingin terlibat dalam perputaran bisnis di Indonesia, maka mereka boleh dibilang cukup datang ke Jakarta. Karena di Jakarta telah didominasi perusahaan internasional," kata Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata Marullah Matali Rasyid, dalam siaran pers, Minggu (5/10).
Menurutnya, infrastruktur di megapolitan Jakarta tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai gambaran, saat ini di Jakarta tersedia tidak kurang dari 1.257 tempat hiburan dan rekreasi, menyajikan lebih dari 19 jenis hiburan.
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Di mana kawasan elit Jakarta yang terkenal dengan ekspatriat? Selain itu, Kawasan Pondok Indah ini juga terkenal sebagai tempat bermukimnya para ekspatriat, pengusaha, pejabat, dan juga artis papan atas di Jakarta.
"Untuk itu semakin tingginya minat wisatawan tersebut juga memberi peluang bisnis yang kian besar," katanya.
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan investor mancanegara, terutama Malaysia, antusias menjajaki bisnis pariwisata di ibu kota. Ini terlihat setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dua kali menggelar roadshow promosi pariwisata di Selangor dan Penang, beberapa waktu lalu.
"Rata-rata pertumbuhan wisatawan ke Jakarta sekitar 7-10 persen per tahun. Jakarta Roadshow 2014 juga bertujuan untuk mempromosikan Jakarta sebagai destinasi wisata yang tidak kalah dibandingkan daerah lain di Indonesia dan kota besarlainnya di dunia," katanya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca Selengkapnya"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaPengusaha khawatir omzet bisnis turun hingga 40 persen saat ibu kota pindah IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.
Baca SelengkapnyaRencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaBanyaknya investor menunjukkan bahwa IKN memang tempat menarik bagi pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya