Ingin Seperti Jepang, Penelitian Produk Tembakau Alternatif Butuh Kolaborasi
Merdeka.com - Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) sekaligus Akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad), Achmad Syawqie mendorong kolaborasi penelitian antara pemerintah dan lembaga pendidikan terkait efektivitas, profil risiko, dan dampak penggunaan produk tembakau alternatif.
Dia berharap, kolaborasi itu dapat menghasilkan kajian ilmiah yang bermanfaat untuk menurunkan angka prevalensi perokok aktif di Indonesia, sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Achmad Syawqie menyebutkan, saat ini semakin banyak negara maju, seperti Inggris, Jepang, dan Selandia Baru, yang telah melakukan kajian independen tentang produk tembakau alternatif dan menyimpulkan bahwa produk tersebut memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok.
-
Bagaimana cara penelitian menentukan pengaruh merokok pada kesehatan? Penelitian ini mengevaluasi 3.430 anak di Swedia utara yang diikuti sejak usia delapan tahun hingga mereka berusia 19 tahun. Kemudian, mereka kembali dievaluasi pada usia 28 tahun melalui kuesioner tahunan.
-
Siapa yang menjadi kelompok perokok terbanyak di Indonesia? Bahkan, kelompok usia 15 hingga 19 tahun tercatat sebagai kelompok dengan prevalensi perokok terbanyak, mencapai 56,5%.
-
Apa dampak positif berhenti merokok pada kesehatan jantung? Dampak positif bagi kesehatan jantung setelah seseorang berhenti merokok termasuk:- Peningkatan fungsi paru-paru- Penurunan risiko serangan jantung dan stroke- Peningkatan laju penyembuhan setelah terjadi kondisi kardiovaskular.
-
Siapa yang bisa bantu berhenti merokok? Siapkan dukungan dengan mendiskusikan metode berhenti merokok bersama dokter Anda, seperti kelas berhenti merokok, konseling, atau obat-obatan yang membantu mengurangi keinginan merokok.
-
Apa yang ditemukan para peneliti tentang rasa syukur dan merokok? Temuan ini memberikan wawasan baru bagi kampanye kesehatan masyarakat yang bertujuan mengurangi perilaku berisiko seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan narkoba.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
“Pemerintah Indonesia sudah semestinya melakukan kajian independen di dalam negeri dengan melibatkan institusi kampus dan peneliti,” ujar Syawqie dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (7/7).
Dia menambahkan, pemerintah belum melakukan penelitian komprehensif lantaran produk tembakau alternatif belum dianggap sebagai agenda prioritas. Pertimbangan lainnya, riset yang berhubungan dengan tembakau masih dianggap sensitif. Padahal, ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan dari produk tersebut untuk memperkecil risiko kesehatan bagi perokok yang belum bisa sepenuhnya beralih dari rokok.
"Adanya resistensi dan penolakan dari beberapa pihak berdampak pada keterbatasan dalam melakukan kajian tersebut Indonesia. Perlu terobosan yang melibatkan berbagai pihak dalam bentuk kolaborasi penelitian yang didanai oleh pemerintah," terang Syawqie.
Selain itu, ada pula faktor kehadiran pihak prohibitionist yang meyakini bahwa penggunaan produk tembakau harus bebas dari risiko sepenuhnya. Menurut Syawqie, keyakinan tersebut membuat kelompok ini cenderung menolak untuk melakukan kajian terhadap produk tembakau alternatif.
Pelibatan Semua Pihak
Untuk menjawab kondisi tersebut, pelibatan berbagai pihak dalam bentuk kolaborasi penelitian, khususnya mereka yang didukung oleh pendanaan pemerintah bisa menjadi solusi. Hal ini disebut sebagai reduksionis, yang meyakini adanya upaya pengurangan risiko dari penggunaan produk tembakau alternatif yang perlu dikaji secara mendalam.
"Inisiatif untuk mendorong penelitian produk tembakau alternatif di dalam negeri dapat dilakukan oleh dunia kampus dengan melibatkan akademisi dan peneliti agar bersuara kepada pemerintah, khususnya BRIN dan Kemendikbudristek untuk mendukung kajian independen tentang produk tembakau alternatif," ujarnya.
Selain kerja sama antar pihak dan lembaga di dalam negeri, Syawqie melanjutkan perlu juga dikedepankan kolaborasi nasional-internasional, akses untuk diseminasi, penyusunan kajian ilmiah sebagai referensi pembuatan kebijakan sekaligus wadah diskusi ilmiah antara pemerintah serta akademisi.
"Upaya pengurangan bahaya tembakau dapat dilakukan melalui ketersediaan produk tembakau alternatif untuk menurunkan prevalensi perokok dewasa. Hal ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan hasil kajian ilmiah terkini khususnya dari dalam negeri sendiri," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca Selengkapnyapemaparan hasil studi menjadi kesempatan bertukar ilmu dan pengalaman dalam mengkaji strategi komunikasi yang tepat untuk mengatasi masalah merokok.
Baca Selengkapnyakegiatan kolaborasi nantinya akan berbasis riset dan inovasi serta menyinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaIndonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.
Baca SelengkapnyaKedua pihak akan melakukan penelitian, kolaborasi, dan pendidikan tentang pengurangan bahaya merokok di kawasan Asia Pasifik.
Baca SelengkapnyaIndustri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal
Baca SelengkapnyaSamukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaDalam mencoba berhenti merokok ini, kemauan diri yang kuat sangat penting untuk dimiliki.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaHal ini karena aturan produk tembakau di RPP Kesehatan dinilai tak sejalan dengan UU yang menaungi bidang pertanian.
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca Selengkapnya