Ini 10 kementerian yang dapat anggaran terbesar dalam APBN 2016
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memaparkan sepuluh kementerian dan lembaga yang mendapatkan alokasi anggaran tertinggi dalam postur APBN 2016. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mendapatkan alokasi anggaran paling besar dengan nilai Rp 104,1 triliun.
"Tentunya ada beberapa hal terkait dengan penerimaan maupun belanja. Namun kami ingin menyampaikan daftar K/L yang mendapatkan pos belanja termasuk terbesar. Kami ambil 10 terbesar supaya clear," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/11).
Setelah Kemenpupera, Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi Rp 99,5 triliun, Kepolisian Rp 73 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 63,5 triliun, Kementerian Agama Rp 57,1 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 49,2 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 48,5 triliun, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rp 40,6 triliun, Kementerian Keuangan Rp 39,3 triliun dan Kementerian Pertanian Rp 31,5 triliun.
-
Apa saja yang dibangun Kementerian PUPR untuk air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Apa yang akan dibangun dengan anggaran Rp16 triliun di IKN? 'Dugaan saya secara politik ini adalah komitmen prabowo terhadap IKN, setelah Pak Jokowi selesai nanti. Tapi disisi lain secara realitas uangnya juga enggak ada, nggak banyak uang yang bisa diinvestasikan ke situ,' Eko menilai anggaran sebesar Rp16 triliun paling tidak hanya bisa membangun kantor para menteri.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
Pemerintah dan DPR juga menyepakati asumsi makro. Asumsi makro APBN 2016 yang disepakati sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen
2. Inflasi 4,7 persen
3. Tingkat bunga SPN 3 bulan 5,5 persen
4. Nilai tukar Rupiah Rp 13.900 per USD
5. Harga minyak mentah USD 50 per barel
6. Lifting minyak 830.000 barel per hari
7. Lifting gas 1.550 ribu barel per hari setara minyak
"Dari pembahasan tersebut, di mana ada penurunan minyak, kemudian penurunan penerimaan cukai, maka memang ada perubahan postur baik di penerimaan maupun belanja. Yang paling penting defisitnya tetap sama, seperti yang disampaikan dalam nota keuangan," ujar Bambang.
Pendapatan negara secara total sebesar Rp 1.822,5 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.546,7 triliun dan PNBP sebesar Rp 273,8 triliun.
Untuk belanja negara secara total sebesar Rp 2.095,7 triliun. Terdiri dari belanja K/L Rp 784,1 triliun, belanja non K/L Rp 541,4 triliun, transfer ke daerah dan dana desa Rp 770,2 triliun, di mana dana desanya sebesar Rp 47 triliun. Sehingga terjadi defisit anggaran Rp 273,2 triliun atau 2,15 persen dari PDB.
Mengenai belanja Kementerian/Lembaga dengan transfer daerah, Bambang memaparkan, dalam nota keuangan, transfer ke daerah sedikit lebih besar dari belanja Kementerian/Lembaga. Namun karena ada penurunan penerimaan, dan ada beberapa kebutuhan prioritas terutama di Kementerian/Lembaga, maka diputuskan belanja Kementerian/Lembaga menjadi kembali di atas transfer ke daerah.
"Tetapi sebagai ilustrasi, perbedaannya Rp 14 triliun. Jadi, belanja K/L Rp 14 triliun di atas transfer ke daerah dan dana desa. Tahun ini anggaran 2015, APBNP belanja K/L Rp 130 triliun lebih tinggi dari pada transfer ke daerah. Jadi artinya pemerintah sudah menunjukkan komitmen untuk memperkecil jarak antara K/L dengan transfer ke daerah, dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal," papar Bambang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaHashim mengaku telah ditunjuk langsung oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi pemerintahan baru.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembangunan IKN merupakan program Non Quick-Win.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.
Baca SelengkapnyaBP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun melalui Kementerian Keuangan
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) membelanjakan anggaran Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang disalurkan melalui Kemenkominfo
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan APBN untuk IKN diperuntukan bangun Istana Presiden, hingga rumah susun ASN.
Baca SelengkapnyaPenyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaBanyaknya perusahaan BUMN di bidang kontruksi terlilit utang mendorong bank melakukan mitigasi risiko dengan menghentikan kredit ke BUMN Karya.
Baca Selengkapnya