Ini 3 penyebab turunnya konsumsi Premium di Tanah Air
Merdeka.com - Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang menyebut konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium tahun ini cenderung menurun. Masyarakat dinilai lebih selektif dalam memilih bahan bakar, dan tercatat penggunaan BBM jenis Pertamax dan Pertalite terus meningkat.
Volume konsumsi Premium non Jawa Madura Bali (Jamali) saat ini mencapai 13 juta kiloliter. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya, di mana konsumsi Premium mencapai 14,8 juta kiloliter.
"Konsumsi Premium jadi kecil karena ada Pertamax dan Pertalite yang konsumsinya naik," ujar Ahmad di kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Jakarta, Senin (23/11).
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional' ungkap Fadjar.
-
Apa program Pertamina untuk masyarakat? Program ini merupakan salah satu apresiasi Pertamina kepada masyarakat, terutama pengguna loyal produk Pertamina, sehingga masyarakat bisa memiliki pengalaman mudik yang nyaman, aman dan menyenangkan dengan Pertamina.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina memastikan subsidi energi tepat sasaran? Pertamina telah melakukan berbagai inovasi digitalisasi untuk mendorong penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menurut Ahmad Bambang, setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi turunnya konsumsi Premium. Pertama, masyarakat lebih selektif memilih bahan bakar untuk berkendara. Kedua, kenaikan jumlah konsumen mampu yang beli Pertamax naik empat kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Ketiga ada pertalite yang mengambil porsi premium 11-12 persen," katanya.
Pertamina kini mulai menggenjot penjualan BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertalite. Pertamina mendapat tugas penyaluran BBM di kawasan non Jamali.
"Jenis BBM tertentu yang subsidi sekarang Solar saja. Kedua penugasan Premium non Jamali. Di Jamali sudah masuk harga umum. Premium penugasan harganya pemerintah yang tetapkan. Harganya non Jamali mengikuti Jamali. Bedanya Rp 100," ujar Ahmad.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah pengguna LPG 3 kg sebagai barang public service obligation (PSO) naik hingga 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaSidak ini dilakukan untuk memastikan suplai LPG 3 di Pangkalan, hingga menyerap aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya