Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini 4 tema bakal dibahas Bank Indonesia di pertemuan IMF-World Bank

Ini 4 tema bakal dibahas Bank Indonesia di pertemuan IMF-World Bank Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman menyebut bahwa dalam IMF-World Bank Annual Meeting nanti, Bank Indonesia akan terlibat aktif dalam pembahasan 4 tema penting. Salah satunya, penguatan internasional monetary system.

BI memandang, penguatan internasional monetary system diperlukan karena semakin meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan sistem keuangan akhir-akhir ini, serta adanya gejala normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju.

"Upaya ini antara lain dilakukan dengan koordinasi dan harmonisasi kebijakan antarnegara untuk merespon ketidakpastian global," kata dia, di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (4/10).

Orang lain juga bertanya?

Tema kedua yang akan menjadi fokus adalah terkait pengembangan ekonomi dan keuangan digital, terutama terkait dampaknya pada perekonomian.

"Di situ kita akan menjelaskan bahwa digital ekonomi ini membawa manfaat positif, dan tentu ada faktor risiko. Hal jadi perhatian dampak perekonomian, dampak sistem pembayaran, dampak operasi bank sentral, cross border regiment, dan koordinasi," jelas dia.

Tema ketiga yang bakal dibahas adalah terkait keterlibatan swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur. "Pembiayaan untuk infrastruktur pertimbangannya indo masih negara berkembang yg perlu pembiayaan infrastruktur untuk mencapai ekonomi berkelanjutan," ujarnya.

"Kunci suksesnya adalah keterlibatan swasta juga di samping pemerintah yang selama ini sudah berjalan. Selain itu dibutuhkan framework tata kelola yang baik, iklim usaha yang mendukung, serta inovasi model pembiayaan infrastruktur," imbuhnya.

Tema terakhir yang bakal dibahas adalah peran ekonomi syariah dalam pengembangan perekonomian dunia, khususnya bagi negara-negara berkembang. "Ini baru di IMF-World Bank Annual Meeting, isu ekonomi dan keuangan syariah. Ekonomi dan keuangan syariah punya peran signifikan, nanti akan dibahas perannya terhadap kemajuan emerging market, kemudian instrumen keuangan syariah seperti sukuk dan berbasis waqaf sangat berpotensi untuk membiayai infrastruktur," ujarnya.

Dia menambahkan, negara-negara Islam Asia dan Timur Tengah telah menyusun standar internasional terkait waqaf. Standar ini akan dibahas lebih jauh di pertemuan yang bakal berlangsung dari 8 sampai 14 Oktober tersebut.

"Kemudian, negara-negara islam di Asia dan Timur Tengah telah menyusun standar internasional tentanh waqaf. Ini penting karena dengan standar yang baik akan memudahkan melakukan praktik di lapangan," tandas dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global

Meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya