Ini 5 gejala kecanduan kartu kredit yang harus dihindari
Merdeka.com - Kartu kredit memang selalu membuat siapa saja tergiur untuk memakainya. Segala kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan selalu ampuh membuat masyarakat terlena.
Dengan kartu kredit, Anda bisa membeli apa saja yang Anda inginkan dengan mudah tanpa perlu repot membawa uang tunai. Terlebih lagi, banyak diskon yang bisa Anda dapatkan jika menggunakan kartu kredit.
Sayangnya, pemakaian kartu kredit tanpa pertimbangan dan perhitungan yang bijak hanya membawa petaka bagi keuangan Anda. Apabila hal ini sudah terjadi, besar kemungkinan Anda telah mengalami kecanduan dalam penggunaan kartu kredit.
-
Apa keuntungan kartu kredit BCA? Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan berupa besaran bunga yang kompetitif, tambahan limit kartu, hingga perlindungan asuransi.
-
Apa saja syarat punya kartu kredit? Syarat pengajuan kartu kredit tiap bank penerbit pada dasarnya tidak banyak berbeda, berikut persyaratannya secara umum: Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah. Memiliki penghasilan per bulan minimum Rp 3 juta. Memiliki Kartu Identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) bagi calon nasabah berstatus Warga Negara Asing. Memiliki NPWP.
-
Mengapa kartu kredit BCA sangat diminati? Dalam era modern ini, kartu kredit menjadi salah satu alat keuangan yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemain utama di ranah ini adalah Bank Central Asia (BCA), sebuah lembaga keuangan terkemuka di Indonesia yang menawarkan sejumlah jenis kartu kredit yang beragam.
-
Siapa yang bisa punya kartu kredit? Individu dengan pendapatan kurang dari Rp3 juta per bulan tidak diperbolehkan memiliki kartu kredit. Individu dengan pendapatan antara Rp 3 juta – Rp 10 juta per bulan boleh memiliki kartu kredit dari maksimal 2 penerbit, dengan pembatasan total limit kartu kredit dari seluruh kartu kredit yang dimilikinya yaitu maksimal 3 kali pendapatan tiap bulan.
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Apa tujuan penggunaan kartu kredit di Sulut? Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw menghadiri sosialisasi dan launching penggunaan kartu kredit pemerintah dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Dengan senang hati, Anda akan selalu berbelanja, membeli ini dan itu, tanpa peduli berapa banyak tagihan belanjaan yang menjadi utang. Jika terus dilanjutkan, lama-kelamaan bisa merugikan dan membahayakan kondisi keuangan Anda.
Berikut 5 gejala-gejala yang tampak dari orang-orang yang kecanduan kartu kredit, dikutip Cermati. Apa Anda salah satunya?
Merasa baik-baik saja walau utang membengkak
Ada banyak orang yang terkejut atau tidak percaya saat melihat tagihan kartu kreditnya. Padahal, kartu kredit tersebut digunakan sendiri olehnya tanpa adanya kartu tambahan lain.
Namun, tak sedikit di antara mereka mengatakan pada dirinya sendiri bahwa semuanya baik-baik saja. Tanpa menghiraukan sejumlah tagihan yang terus membengkak dan mengancam keuangannya nanti.
Sudah jelas ini adalah kesalahan yang fatal. Bersikap tenang dalam menghadapi tagihan yang kian besar tampak sebagai sikap yang naif. Persoalan ini tak akan usai jika sifat buruk ini berulang lagi dan lagi.
Untuk itu, Anda harus memahami bahwa kondisi keuangan Anda sedang dalam masalah. Dengan begitu, keinginan untuk memperbaiki diri dan berubah semakin besar.
Jangan buat diri Anda seolah-olah tampak tidak merasa bersalah saat berbelanja dengan kartu kredit yang tagihannya belum dibayar. Sebab ini akan membuat masalah baru dan baru lagi.
Menggerutu dan kesal saat kartu kredit hilang
Kehilangan kartu kredit maupun ATM memang sangat fatal, terlebih jika ditemukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tanpa menunggu lama Anda segera menelepon bank dan meminta penggantian kartu yang baru.
Meskipun urusan ini telah selesai dan teratasi dengan baik, Anda selalu menggerutu dan kesal sendiri. Anda pun jadi tidak tenang dan tidak sabar menunggu kartu kredit yang baru. Apalagi waktu hilangnya kartu kredit Anda bertepatan dengan promo belanja dengan kartu kredit.
Mudah tergiur menambah kartu kredit baru
Ada banyak orang yang mempunyai kartu kredit hingga ruang selipan di dalam dompetnya tak ada lagi yang kosong. Setiap kali ditawarkan kartu kredit dari bank lain langsung tertarik dan berharap dapat segera memilikinya.
Ini menjadi masalah serius. Sebab menambah kartu kredit baru dan terus menggunakannya tanpa kontrol mempercepat ambruknya seseorang dari segi finansial.
Nyatanya, sejumlah kartu kredit yang Anda punya belum tentu memberi manfaat yang benar-benar Anda cari. Karena itu, sangat penting untuk mencermati kartu mana saja betul-betul berguna bagi Anda.
Memiliki kartu kredit yang banyak sangat berpotensi mengubah Anda menjadi orang yang boros. Terlebih jika penawaran kartu kredit satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Pilih salah satu kartu saja dan tutup yang lainnya. Gunakan kartu kredit tersebut secara bijak dan cermat sehingga kebutuhan Anda sungguh-sungguh terpenuhi.
Menyepelekan bunga kartu kredit
Cuek dengan besaran bunga kartu kredit dan selalu berbelanja dengan memakai kartu kredit. Tentu ini bukanlah persoalan kalau Anda selalu membayar penuh tagihan setiap bulannya.Sebaliknya, kalau ternyata Anda terbiasa dalam menunggak tagihan, bunga tersebut akan terlihat seperti kanker yang mengerikan, bukan?
Mudah tergoda dengan diskon
Anda selalu melihat diskon sebagai cobaan terberat dalam hidup ini. Nyatanya, diskon tersebut bukan untuk barang yang sangat Anda butuhkan.
Tak kuasa menahan diri, Anda kemudian menggesek kartu kredit demi bisa menikmati diskon tersebut dan memperoleh barang yang tak terlalu penting tersebut. Ini juga kesalahan, terlebih diskon tersebut harus didapatkan dengan sejumlah syarat lainnya.
Untuk itu, selalu gunakan kartu kredit Anda dengan bijak dan tepat sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat sesungguhnya dari kartu kredit tersebut. Pertimbangkan semua barang yang akan Anda beli.
Kalau tidak terlalu memerlukannya ditambah dengan harganya yang tidaklah murah, untuk apa dibeli?
Â
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartu kredit kerap menjadi momok bagi masyarakat tradisional dan konservatif terhadap pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah alasan mengapa seseorang kecanduan judi dan terus melakukannya walau kalah.
Baca SelengkapnyaPemikiran yang harus dihindari agar keuangan Anda tetap stabil,
Baca SelengkapnyaKemudahan akses ke berbagai produk dan layanan melalui internet seringkali membuat belanja online terasa sangat menggoda dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaJudi online adalah salah satu bentuk adiksi yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaOrang yang kecanduan judi online adalah orang yang tidak bisa menahan dorongan untuk berjudi. Dampaknya bisa sangat membahayakan.
Baca SelengkapnyaWaspada terjebak judi karena bisa bikin kecanduan, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaSiste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaIDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.
Baca SelengkapnyaPara pecandu paham, judi online sebenarnya terlarang, maka mereka cenderung tidak akan terang-terangan melakukan aktivitas ini.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaSarjito tak bisa menyebut berapa potensi kenaikan angka transaksi pinjaman online demi berburu barang di Harbolnas.
Baca Selengkapnya