Ini 5 hambatan bisnis sektor properti sepanjang 2015
Merdeka.com - Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun 2015 justru dianggap sebagai tahun yang diwaspadai oleh para pelaku industri properti. Semakin ketatnya persaingan dan pasar yang melemah seolah menjadi peringatan tersendiri.
Pengamat Indonesia Property Watch, Ali Tranghada mengatakan terdapat lima hambatan yang mengganggu pertumbuhan bisnis di sektor properti dan perumahan sepanjang tahun ini.
"Isu perpajakan di sektor properti mengganggu motif pembelian properti khususnya di segmen menengah atas termasuk penundaan pembelian," ujarnya di Hotel ShangriLa, Jakarta, Senin (7/12).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa rumah dengan harga mahal sulit laku? Pakar real estat Alex Adabashi memperingatkan bahwa menetapkan harga properti terlalu tinggi dapat menghalangi calon pembeli, bahkan di pasar yang aktif. 'Penjual sering kali ingin mencantumkan harga lebih tinggi untuk memberi ruang negosiasi, tetapi ini juga dapat membatasi minat pembeli,' katanya.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Di mana lokasi rumah yang susah dijual? Properti di daerah terpencil dengan lalu lintas padat atau minim fasilitas jauh lebih sulit dijual daripada properti yang berlokasi strategis.
-
Siapa yang paling sering cari properti di Jakarta? Di Jakarta, pencari properti umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun, dengan proporsi mencapai antara 33- 35,9 persen. Diikuti kelompok usia 45-54 tahun yang mencakup 19,9- 21,9 persen.'Data ini menunjukkan bahwa generasi muda dan dewasa produktif adalah kelompok utama yang aktif mencari properti di Jakarta,' tutur Marisa.
-
Mengapa penjualan properti di Gtene lambat? Meskipun harga yang ditawarkan sangat menarik, penjualan awalnya berlangsung lambat.
Ali mengatakan, hambatan yang paling mengganggu sektor properti adalah kebijakan loan to value (LTV) yang dirilis Bank Indonesia. Kebijakan ini memaksa investor untuk menahan pembelian unit hunian, akhirnya developer pun menunda untuk mengembangkan bisnis perumahan.
"Aturan LTV peraturan Bank Indonesia tahun ini mengenai aturan jaminan memberatkan pengembang menengah sampai bawah," jelas dia.
Selanjutnya, beberapa wilayah terindikasi adanya koreksi harga pasar dan over value, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai fase baru siklus properti. Lalu, kebijakan yang menghambat soal tidak adanya relaksasi kebijakan di sektor properti yang akan membuat pasar terus tertekan dan belum pro bisnis.
"Program satu juta rumah belum sepenuhnya dapat terimplementasi dengan baik juga," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pengembang terlilit utang hingga gagal membayar utang dan menunda pembangunan proyek perumahan yang telah terjual sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaSebaiknya pemilik rumah berkonsultasi dengan agen atau pakar real estate untuk menentukan harga rumah yang wajar.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa saat ini pemerintah bukan hanya fokus pada marketingnya, tetapi penyelesaian di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca Selengkapnya