Ini alasan harga jengkol lebih mahal dari ayam potong
Merdeka.com - Harga panganan jengkol kembali naik. Kenaikan harga jengkol disebabkan pasokan ke penjual jengkol menurun.
Di pasar induk Kramat Jati misalnya, harga jengkol naik Rp 4.000 per kilogram (kg). Harga jengkol yang awalnya mencapai Rp 32.000 menjadi Rp 36.000 per kg.
"Sudah seminggu ini harganya tinggi," ujar Pedagang jengkol, Suparto di Jakarta, Jumat (22/4).
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Suparto mengaku jengkol yang berada di pasaran memiliki kualitas yang bagus. Wajar apabila harga jengkol masih tinggi saat ini.
"Ini tidak ada yang bolon-bolong, belum direndem pula," kata dia.
Penghasilan Suparto pun meningkat hampir 30 persen per hari. Dalam sehari, dia mampu menjual kurang lebih 100 kg.
Dia menegaskan pasokan jengkol mengalami penurunan, sedangkan permintaan sangat banyak. Atas dasar itulah, harga jengkol masih tinggi hingga kini.
Suparto juga mengatakan turunnya pasokan bukan karena cuaca melainkan banyaknya permintaan. Jengkol masih menjadi komoditas dagang yang menjanjikan.
"Jadi ini masih banyak yang cari," jelas dia.
Sementara itu, pedagang jengkol lainnya, Parjiyo mengatakan para pedagang jengkol rata-rata hanya mendapatkan untung tipis sekitar Rp 2.000 per kg.
"Rata-rata kami ambil keuntungan sekitar Rp 2.000 saja", pungkas dia.
Sebelumnya, harga jengkol di pasar tradisional Jakarta mengalami kenaikan yang cukup tinggi, bahkan harganya lebih mahal di banding ayam potong.
Pantauan merdeka.com, beberapa hari lalu, harga jengkol mencapai Rp 50.000 per kilogram ,sedangkan ayam potong perekornya hanya Rp 41.000 per ekor ukuran besar.
"Kalau buat harga enggak bakalan bisa stabil, dari siapa saja yang ngejabat enggak bakalan bisa segitu-gitu aja harganya. Harga tergantung dari panennya, kalau lagi banyak ya murah, kalau lagi langka ya harganya tinggi," ujar salah satu pedagang, As di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (18/4).
Menurutnya, harga normal jengkol per kilogram biasanya hanya mencapai Rp 20.000, dan biasanya terjadi saat musim panen jengkol yang terjadi di kalimantan.
Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi, para pedagang terpaksa mengurangi stok dagangannya. Biasa per hari menyediakan barang hingga 150 kilogram kini hanya sekitar 30 kilogram.
Sebelumnya, seorang pedagang warteg di Jalan Menteng, Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluh selama tiga hari terakhir ini ia tidak dapat menyajikan hidangan semur jengkol kepada pelanggannya, karena harganya mahal.
"Harga jengkol lebih mahal dari harga ayam," kata Tuti (35), Jumat (11/3).
Menurut Tuti, harga jengkol naik drastis yang biasanya dari Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sementara harga ayam potong per kilonya hanya Rp 30.000.
"Kalau Rp 35.000 mana sanggup saya beli, padahal banyak yang menanyakan jengkol. Tapi saya tidak kuat belinya," kata dia seperti dikutip Antara.
Tuti yang sudah berjualan warteg sejak 2003 ini biasa membeli jengkol atas permintaan pelanggannya. Untuk berbelanja kebutuhan warteg dia belanja di Pasar Jambu Dua. Sehari dia biasa membeli dua kilogram.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca Selengkapnyaharga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca Selengkapnya