Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan Inalum cari utang bank asing guna divestasi 51 persen saham Freeport

Ini alasan Inalum cari utang bank asing guna divestasi 51 persen saham Freeport dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Head of Corporate Communications PT Inalum, Rendi Achmad Witular membeberkan alasan perseroan memilih bank asing sebagai pendanaan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal itu dilakukan demi menghindari terjadinya fluktuasi Rupiah, yang bisa saja terjadi bila pendanaan dilakukan oleh perbankan nasional.

"Terkait pendanaan semua akan dibiayai oleh bank asing. Karena kalau pendanaan dari bank lokal, ada kemungkinan mempengaruhi fluktuasi Rupiah. Dan kami tidak mau hal itu," tuturnya dalam acara diskusi yang digelar di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (23/7).

Rendi mengatakan, transaksi tersebut memang dilakukan di luar dan dalam bentuk Dolar AS (USD). Selain itu juga, pendapatan Inalum dan PTFI sendiri dalam bentuk Dolar.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi memang regulator menyarankan agar asal pendanaan dipilih bank asing agar tidak mengganggu nilai Rupiah. Dan lebih dari itu, pendanaan dari bank asing ini sekaligus untuk memberikan optimisme bahwa potensi bisnis yang terkait dengan tambang Grasberg sangat besar. Sehingga tidak mungkin bank asing mau masuk kalau tidak potensial," kata Rendi.

Terkait pemberian dana pinjaman, yang menjadi jaminan tersebut adalah potensi bisnis tambang Freeport sendiri. Sedangkan terkait besaran dana pendanaan yang dikucurkan investasi dari Inalum dan holding, dia menolak untuk merincikan. "ini sangat teknis dan masih dalam proses," tuturnya

Pengamat Ekonomi UGM, Fahmy Radhi menepis kekhawatiran adanya pengurangan hak saham bilamana pendanaan dilakukan seluruhnya oleh bank asing.

"Kalau semua pemberi pinjaman dari bank asing, itu tidak mengurangi hak-hak Inalum dalam saham. Jangan ada khawatir, lantaran itu asing akan menguasai saham. Kecuali, kalau memang saham diambil asing," tuturnya.

Sebelumnya, dirinya menegaskan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai USD 3,85 miliar tidak dibiayai oleh Bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembiayaan atau utang untuk membeli saham Freeport berasal dari bank asing.

"Namun dirinya belum bisa merincikan bank asing apa saja yang akan memberi pinjaman kepada Inalum. "Iya semuanya bank asing. Kami belum bisa ungkapkan (bank asing itu)," kata Rendi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan

Terlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai

Pemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan

Baca Selengkapnya
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

Baca Selengkapnya