Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Alasan Pekerja Asing Tak Mau Tinggal di Cikarang

Ini Alasan Pekerja Asing Tak Mau Tinggal di Cikarang apartemen. Merdeka.com

Merdeka.com - Wilayah Cikarang di Kabupaten Bekasi dikenal sebagai kawasan industri tempat bermukimnya banyak perusahaan asing besar, khususnya dari Jepang, seperti Panasonic dan Sanyo.

Namun, banyak pekerja asing atau ekspatriat yang bekerja di sana memilih untuk mencari tempat tinggal di luar kawasan tersebut, dengan alasan minimnya infrastruktur penunjang yang ada di Cikarang, seperti tempat hiburan.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, infrastruktur jadi kunci agar ekspatriat mau memilih bermukim dekat tempat kerjanya di Cikarang.

"Kalau target ekspatriat di Cikarang, given-nya sudah banyak perusahaan asing di situ dan aksesnya mudah. Buat menunjang, bisa banyak dibuat apartemen yang sesuai dengan kelasnya mereka. Ada fasilitas restoran Jepang misalnya," ungkap dia di Jakarta, Rabu (9/1).

Sebab, para pekerja asing itu terbilang sering menghabiskan waktu di luar kediamannya. Oleh karenanya, banyak dari mereka yang kemudian memilih tinggal di Jakarta Selatan yang punya banyak tempat hiburan. "Kalau kita lihat langsung ekspatriat Jepang di sana, mereka banyak yang tinggal di Permata Hijau, Senayan, daerah-daerah favorit di Jakarta Selatan. Karena di situ banyak entertainment, banyak bar, kesenangannya kan begitu," ujar dia.

Selain itu, ekspatriat yang sudah berkeluarga dan punya anak juga condong mengambil hunian yang dekat dengan sekolah berstandar internasional. "Mereka rela untuk jauh dikit dari kantor, asal rumahnya dekat dengan sekolah anak," sambungnya.

Tapi dia percaya, gencarnya pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan jalur LRT ke Cikarang, ditambah potensi berkembangnya fasilitas penunjang lain bakal jadi pertimbangan bagi pekerja asing untuk mau mengambil tempat tinggal di sana.

"Kalaupun mereka masih membutuhkan akses ke tengah kota (Jakarta), dimana mereka perlu fasilitas lain yang ada di situ, 2-3 tahun lalu tol baru yang ke arah sana kan selesai. Terus ada LRT juga. Itu sebenarnya bisa menjadi katalis, ekspatriat sudah mulai memikirkan beli rumah di situ," tutur dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
Jutaan Anak Muda di Negara Maju Menganggur, Ini 4 Penyebabnya
Jutaan Anak Muda di Negara Maju Menganggur, Ini 4 Penyebabnya

Uni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang
Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang

Pemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Orang Indonesia Pindah ke Negara Lain Saling Bagi Pengalaman, Akui Hidup Jauh Lebih Nyaman & Sejahtera
Orang Indonesia Pindah ke Negara Lain Saling Bagi Pengalaman, Akui Hidup Jauh Lebih Nyaman & Sejahtera

Berikut cerita orang Indonesia yang pindah ke negara lain saling berbagi pengalaman.

Baca Selengkapnya
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'

Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.

Baca Selengkapnya
Ramai WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura, Kebanyakan Dilakukan Orang Kaya
Ramai WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura, Kebanyakan Dilakukan Orang Kaya

Setidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.

Baca Selengkapnya
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali

Temuan Rasamala Hijau dan Trend Asia mengungkap mirisnya hidup buruh di Proyek Strategis Nasional.

Baca Selengkapnya
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan

Pelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran

40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.

Baca Selengkapnya
Survei: Karyawan di Singapura Paling Tidak Bahagia Se-Asia Tenggara
Survei: Karyawan di Singapura Paling Tidak Bahagia Se-Asia Tenggara

Warga SIngapura lebih pilih hidup stabil meski tidak bahagia dalam pekerjaan.

Baca Selengkapnya