Ini alasan pemerintah ogah turunkan harga BBM subsidi
Merdeka.com - Meski harga minyak dunia saat ini kembali turun ke level USD 70 per barel, pemerintah belum mewacanakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Pasalnya, pemerintah menilai penurunan harga BBM subsidi harus memperhitungkan harga minyak dunia secara akumulasi dalam setahun.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro melihat, turunnya harga minyak dunia saat ini sifatnya harian, sementara kebijakan menaikkan harga BBM subsidi didasari oleh pertimbangan harga rata-rata minyak dunia setahunan.
"Ya kita harus lihat perkiraan harga tahun depan berapa, sekarang saja kan masih kalau dilihat rata-rata mungkin nggak USD 105 (per barel) tapi mungkin masih USD 100 (per barel) atau sedikit di bawah USD 100 nah itu masih ada subsidi. Kalau dalam setahun," jelas Bambang di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
Bambang mengatakan, sifat harga minyak dunia fluktuatif. Pemerintah, lanjutnya, mengaku terus melakukan pengamatan terhadap harga minyak dunia.
"Ya kita gak tahu kan harga minyak masih bergerak terus. (Menurunkan harga BBM subsidi) Ngga tahu saya nggak mau berandai-andai karena kalau kita lihat kan juga kalau menghitung subsidi adalah besaran harus tahunan gak bisa harian," imbuh Bambang.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pemerintah tidak akan menurunkan harga BBM subsidi walaupun harga minyak dunia turun. Fokus pemerintah justru mendekatkan harga BBM subsidi keekonomian.
"Di banyak media online, pengamat bilang tidak perlu menurunkan harga BBM subsidi. Tapi menyesuaikan dengan harga keekonomian lebih bagus," ujar dia di Kementerian ESDM.
Menurut dia, pemerintah setengah mati menaikkan harga BBM subsidi dengan melawan resistensi dari luar. Hal tersebut dilakukan untuk pengalihan subsidi ke sektor yang lebih produktif.
"Tidak (penurunan harga BBM). Kita setengah mati menyesuaikan ke harga keekonomian dan meminimalisasi subsidi supaya bisa digeser ke sektor produktif. Selisih yang tipis bisa mengurangi penyelundupan dan penyelewengan BBM subsidi," kata dia.
Menurut dia, kenaikan tersebut akan memperbaiki daya saing ekonomi nasional. Lantaran, pengalihan subsidi akan lebih difokuskan ke sektor produktif seperti pertanian. Selain itu, lanjut dia, masyarakat harus diajarkan untuk memikul beban nyata terutama subsidi BBM.
"Kalau memikul beban nyata itu membangun masyarakat bukan menggendong mereka tapi membantu supaya sarana kehidupan mudah. Kalau punya kekuatan nyata bisa lebih kompetitif. Bisa lebih bersaing. Harga patokan kita tidak mungkin harga subsidi melewati harga keekonomian," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pemerintah akan menghitung secara cermat sebelum memutuskan kebijakan harga BBM.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca Selengkapnya