Ini Alasan Pengusaha Mau Rogoh Kocek untuk Vaksinasi Karyawan
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi terus mempercepat upaya vaksinasi Virus Corona bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut juga didukung oleh pengusaha dengan berpartisipasi melalui vaksinasi mandiri dengan menanggung seluruh biaya vaksin para karyawan.
Wakil Ketua Umum bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sejauh ini sudah hampir 6.700 perusahaan siap mengeluarkan dana untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong.
Adapun alasan perusahaan memilih membiayai vaksinasi karyawan adalah dengan memperhitungkan biaya tes Virus Corona yang dikeluarkan selama ini. Sehingga dari pada mengeluarkan dana untuk tes, pengusaha memilih mengeluarkan dana untuk vaksin.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Kenapa perusahaan menggunakan psikotes? Pada dasarnya, psikotes digunakan perusahaan dalam rekrutmen kerja untuk membantu seleksi calon karyawan yang potensial.
-
Mengapa menghitung persentase kenaikan penting untuk para pelaku usaha? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan.
-
Kenapa Kemnaker mendorong perusahaan menerapkan struktur dan skala upah? Penerapan Struktur dan Skala Upah sangat strategis untuk menciptakan suasana yang kondusif di perusahaan. Kondusifitas tersebut akan tercermin dari nilai upah pekerja/buruh yang merupakan konversi dari bobot jabatan/pekerjaannya.
-
Mengapa perusahaan ini dibuat? Berdasarkan informasi yang terdapat di situs resmi mereka, perusahaan ini beroperasi sebagai organisasi nirlaba yang bertujuan untuk 'memperbaiki keluhan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik'.
-
Bagaimana perusahaan ini membantu karyawan? Dalam layanan yang ditawarkan, setelah menerima permintaan dari klien, perusahaan akan menugaskan seorang agen untuk mengunjungi lokasi kerja klien. Agen ini akan berinteraksi dengan atasan atau rekan kerja yang telah ditentukan, serta menyampaikan kritik yang tajam sambil dengan antusias menyampaikan keluhan dari pelanggan.
"Bagi perusahaan dari pada ini tidak bisa terselesaikan memutus rantainya, ya harus ada vaksinasi. Jadi biaya yang dikeluarkan lebih baik untuk vaksinasi daripada terus menerus (tes Covid)," ujar Shinta dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (23/2).
Shinta menjelaskan, vaksin gotong royong merupakan program sukarela yang bisa diikuti perusahaan untuk membiayai vaksin terhadap karyawan. Pemberian vaksin ini dijamin tidak akan memungut dana dari karyawan.
"Untuk pembiayaan itu bagian dari cost perusahaan, sama saja seperti dana CSR, dana sosial yang harus dikeluarkan saat bencana. Jangan khawatir akan dibebani ke karyawan. Ada juga perusahaan yang mau membiayai vaksin karyawan dan keluarganya, semua atas biaya perusahaan," jelasnya.
Tunggu Aturan Pelaksana
Sejauh ini, Kadin masih menunggu peraturan pelaksanaan dari pemerintah terkait program vaksin gotong royong. Vaksinasi ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi pemerintah, termasuk penggunaan fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan.
"Untuk fasilitas kesehatan, termasuk tenaga kesehatan itu bisa kami lakukan secara mandiri. Kami harus menunggu aturan mainnya dulu, kalau aturannya sudah keluar maka lebih jelas," tandas Shinta.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain kanker serviks, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus Hepatitis B.
Baca SelengkapnyaMenaker, Ida Fauziyah menyatakan, pihaknya terus mendorong pengusaha agar menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah di perusahaanya.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, semua aturan termasuk potongan Tapera tersebut akan dihitung terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaUU Kesehatan yang baru disahkan tidak lagi mewajibkan perusahaan mendaftarkan pegawainya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera dari ini menuai kritik publik karena semakin menambah beban hidup pekerja di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKepesertaan simpanan Tapera juga menyasar termasuk karyawan swasta dan pekerja lain yang menerima gaji atau upah.
Baca SelengkapnyaResponden banyak yang mempertimbangkan gaji, pengembangan diri, dan jenjang karir.
Baca SelengkapnyaPria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca Selengkapnya