Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan presenter iklan properti sering bilang 'Senin Harga Naik'

Ini alasan presenter iklan properti sering bilang 'Senin Harga Naik' Ilustrasi menonton televisi. ©Shutterstock/prodakszyn

Merdeka.com - "Tunggu apa lagi, segera pesan sekarang. Senin harga naik!". Kalimat tersebut pasti sering Anda dengar dari presenter wanita iklan properti di televisi. Apa sebetulnya alasannya?

Seperti diketahui, properti di kawasan potensial dan menguntungkan pasti menjadi rebutan. Harga hunian pun begitu perkasa dan sulit ditawar. Tak heran, istilah 'Senin harga naik' sering dikumandangkan para pemasar properti untuk menggambarkan minat konsumen yang tinggi terhadap hunian di kawasan itu.

Sales Manager Kebagusan Terrace, Stephanie Cassandra, menyebut sejumlah faktor yang mendorong pengembang melakukan koreksi harga secara cepat. Umumnya, pengembang melakukan perubahan harga di awal dan pertengahan tahun. Namun, kadang perubahan nilai jual juga bersifat situasional.

Orang lain juga bertanya?

"Jika pasar sedang oke, developer menaikkan harga. Tetapi jika sedang lesu, developer tidak melakukan itu," jelas Stephanie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/12).

Faktor lain yang menyebabkan pengembang harus menyesuaikan harga adalah perubahan nominal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berikut Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). "Bila harga tanah berubah, harga jual juga pasti berubah. Kenapa naik di awal tahun? Ini biasanya karena dasar pengenaan PBB sudah terbit di Februari," terang Stephanie.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta bahan baku bangunan juga mempengaruhi strategi developer. "Itu seperti alur otomatis. Setiap ada koreksi harga BBM atau material bangunan, ya mau tidak mau harga jual properti ikut naik. Mengingat keduanya masuk perencanaan biaya produksi," imbuh Stephanie.

Country Manager Rumah.com, Wasudewan menambahkan, mengacu pada data Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia, kenaikan harga properti di Indonesia umumnya disebabkan kenaikan harga bangunan dan upah pekerja.

"Sepanjang kuartal tiga tahun 2016, properti di Surabaya mengalami peningkatan harga tertinggi. Sementara perumahan di Denpasar, Palembang dan Pontianak mengalami penurunan," ujar Wasudewan.

Secara umum developer melakukan tiga kali koreksi harga dalam satu tahun dengan persentase antara 5-7 persen.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Lanjutkan Insentif Pajak Pembelian Rumah, Sektor Properti Diprediksi Tumbuh 10 Persen di 2024
Pemerintah Lanjutkan Insentif Pajak Pembelian Rumah, Sektor Properti Diprediksi Tumbuh 10 Persen di 2024

Berbagai kemudahan tersebut juga semakin memperkuat stimulus yang sebelumnya diberikan pemerintah seperti Down Payment nol persen.

Baca Selengkapnya
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR

Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Penjualan Properti di Akhir Tahun 2023 Meningkat
Survei BI: Penjualan Properti di Akhir Tahun 2023 Meningkat

Penjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
FOTO: Guyuran Insentif Pajak Pemerintah Diprediksi Dongkrak Pasar Apartemen di 2024
FOTO: Guyuran Insentif Pajak Pemerintah Diprediksi Dongkrak Pasar Apartemen di 2024

Guyuran insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 11% diproyeksi akan membangkitkan pasar apartemen 2024.

Baca Selengkapnya
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta

Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.

Baca Selengkapnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya

Pencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.

Baca Selengkapnya
Yuk Punya Rumah Sebelum 30 Tahun! Temukan Solusinya di BRI REI Expo Sumbar 2024
Yuk Punya Rumah Sebelum 30 Tahun! Temukan Solusinya di BRI REI Expo Sumbar 2024

Diadakan di Transmart Padang, acara BRI REI Property Expo Sumbar 2024 akan berlangsung dari 7-11 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara

Generasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun
Rumah Kontrakan Dekat IKN: Dulu Rp5 Juta Per Tahun, Kini Naik Jadi Rp125 Juta Per Tahun

Rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen

Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.

Baca Selengkapnya
5 Faktor Rumah yang Dijual Sulit Laku
5 Faktor Rumah yang Dijual Sulit Laku

Sebaiknya pemilik rumah berkonsultasi dengan agen atau pakar real estate untuk menentukan harga rumah yang wajar.

Baca Selengkapnya