Ini bahayanya jika abu vulkanik gunung berapi masuk ke mesin & kabin pesawat
Merdeka.com - Erupsi Gunung Agung di Bali beberapa waktu lalu menyemburkan asap tebal disertai pijar api yang tingginya melebihi 3.000 meter ke udara. Bandara di Lombok dan Bali-pun akhirnya ditutup karena abu vulkanik yang disemburkan Gunung Agung membahayakan penerbangan.
Lalu, seberapa bahaya abu vulkanik untuk pesawat terbang?
Dosen Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Julendra Bambang Ariatedja mengatakan, abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi sangat berbahaya untuk pesawat. Sebab, abu tersebut bisa menyatu dan mengubah bentuk komponen pesawat.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Bagaimana gunung api memengaruhi air di sekitarnya? Cairan panas dari gunung itu membuat air di sekitarnya menjadi hangat dan cocok bagi hewan laut untuk bertahan hidup di laut dalam.
-
Mengapa superbenua vulkanik berbahaya bagi makhluk hidup? Para peneliti mengungkapkan, jika hal ini terjadi lagi maka Pangea Ultima akan menjadi super benua yang dipenuhi dengan gunung berapi dan melepaskan banyak karbon dioksida. Maka dengan adanya peristiwa itu menjadikan kondisi Pangea Ultima tidak ramah lagi bagi mamalia.
-
Bagaimana gempa bumi memengaruhi udara? Gempa bumi dapat memengaruhi atmosfer. Saat tanah berguncang, ia menghasilkan gelombang atmosfer kecil yang bisa mencapai hingga ionosfer, yaitu lapisan yang bisa mencapai ketinggian 1.000 kilometer di atas permukaan bumi.
-
Kapan letusan Gunung Galunggung yang hampir mencelakakan pesawat? Letusan tahun 1982 menjadi salah satu yang cukup berpengaruh karena hampir mencelakakan pesawat British Airways.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Julendra yang merupakan pakar enginering struktur pesawat ITS menjelaskan, abu vulkanik adalah material larva yang kecil dan masih tidak stabil. Bila dipanaskan sebentar akan membentuk sesuatu benda dan mudah sekali menyatu menjadi benda. Dan, jika dingin maka akan menjadi es.
"Abu vulkanik jika masuk ke mesin pesawat akan sangat bahaya," katanya seperti ditulis Antara.
Dia mencontohkan, jika mesin pesawat kemasukan udara atau kotoran biasa, maka akan masuk ke temperatur yang tinggi dan akan keluar biasa saja. Memang akan ada kerusakan sedikit saja dalam kondisi ini. Sedangkan jika plastik masuk ke mesin pesawat makan akan meleleh, dan jika burung masuk maka akan hancur.
"Tapi kalau abu vulkanik bisa menyatu, mengubah bentuk komponen pesawat," tuturnya.
Dalam temperatur panas, kata dia, abu vulkanik akan menjadi material dan tidak akan lepas. Menempel terus di mesin pesawat.
Selain itu, saat abu vulkanik masuk, kecepatan mesin akan naik turun dan tidak konstan. Fungsi efisiensinya tidak bisa dikontrol. Jika masuk ke kabin tidak akan keluar karena menempel. Kalau masuk ke kabin lebih bahaya, karena penumpang pesawat harus pakai oksigen.
"Bahaya atau tidak itu terletak pada bisa memprediksi atau tidak. Kalau masuk ke mesin, nantinya tidak terprediksi, apakah dia bisa meledak, apakah drop, kemungkinan bisa drop. Tidak akan hilang kalau mesinnya tidak mati. Sangat bahaya," ucap dia.
Salah satu trik menyiasati abu vulkanik yang masuk adalah membiarkan mesin itu mati beberapa saat sehingga dingin. Saat dingin dimulai kembali mesinnya dan abu vulkanik akan keluar menjadi abu biasa. Trik tersebut haruslah dikuasai pilot.
Keadaan seperti itu jika di Amerika Serikat, lanjut dia, ada semacam vulkanik center yang akan memberi tahu daerah mana yang harus dilewati. Daerah mana yang ada abu vulkanik.
"Pilot, pramugari, orang di lapangan yang harus disiapkan, harus ada prosedur jika melewati abu vulkanik," ujar Julendra.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaDengan kenaikan status tiga gunung api aktif itu, Tyas mengatakan ada beberapa potensi bahaya yang harus dijauhi oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar penumpang melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Baca SelengkapnyaBandar Udara (Bandara) Frans Seda Maumere ditutup sementara imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaSituasi ini benar-benar menegangkan. Tak semua orang mengetahui bagaimana rasanya menembus atmosfer.
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca Selengkapnya