Ini cara agar Pertamina jadi perusahaan energi kelas dunia
Merdeka.com - PT Pertamina digadang-gadang bakal menjadi perusahaan energi kelas dunia (world class company). Perusahaan pelat merah ini disebut telah menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga bisa berdaya saing tinggi di dalam era globalisasi.
Untuk menjadi perusahaan kelas dunia, Pertamina telah menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream. Pertamina melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
"Banyak hal yang bisa dilakukan Pertamina untuk semakin membaik dan bisa bersaing di tingkat dunia. Untuk ini Pertamina harus memperoleh dukungan dari pemerintah," kata Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Selasa (6/12).
-
Apa yang diapresiasi Pertamina dari pemerintah? Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM oleh Pemerintah PT Pertamina (Persero) mengapresiasi dukungan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM sehingga terlaksana pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama tahun 2023 sebesar Rp132,44 triliun (termasuk PPN) atau Rp119,31 triliun (tidak termasuk PPN).
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Kenapa Pertamina diapresiasi oleh pemerintah? 'Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI yang telah mempercepat pembayaran dana kompensasi BBM yang telah disalurkan Pertamina sampai dengan Triwulan III 2023. Dana kompensasi sudah masuk kas perseroan dan ini merupakan wujud dukungan penuh Pemerintah kepada Pertamina untuk menjaga keberlangsungan layanan operasional BBM bersubsidi, mendukung working capital serta memperbaiki rasio- rasio keuangan perusahaan.' ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana Pertamina mendukung program ini? Membuka kegiatan, sebagai salah satu BUMN penyelenggara, Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poerwadi menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat, karena dilakukan di Kota Balikpapan, dimana tempat ini terdapat beberapa lini bisnis Pertamina Grup.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Salah satu dukungan pemerintah yang dibutuhkan Pertamina adalah membereskan sejumlah hal di dalam negeri seperti membangun kilang minyak, mengambil blok-blok energi yang sudah habis masa kontraknya. "Pemerintah harus mendukung pada dasarnya ini semua dilakukan untuk ketahanan energi nasional," imbuh pengamat energi ini.
Selain itu, menurut Yusri, Pertamina harus diberi kewenangan menguasai aset melalui monetisasi agar aset yang tak bernilai menjadi bernilai. Namun untuk itu perlu dibuatkan payung hukumnya. Ide monetisasi bertujuan menaikkan international leverage Pertamina. Monetasasi cadangan minyak di dalam bumi, kalau bisa diagunkan sebagai pengaman akan membuat aset makin besar. Sekaligus modal ekspansi ke luar negeri.
"Jika itu dirasa memberi manfaat besar pada pertamina, bisa saja pimpinan perusahaan meminta kepada pemerintah dan DPR untuk segera membuat payung hukumnya," ucapnya.
Di lain hal, Yusri berharap DPR juga memberi keleluasaan kepada Pertamina untuk memanfaatkan keuntungan atau dividen untuk ekspansi lahan migas di luar negeri. Yusri mendukung harapan itu. "Jangan biarkan oknum-oknum baik dari pemerintah maupun DPR mengambil kesempatan pribadi misalnya dengan meminta proyek, atau penugasan ini itu di Pertamina," kata Yusri.
Selanjutnya, Yusri juga menyarankan Direksi Pertamina untuk membuka diri dan transparan dalam pengelolaan manajemen dan keuangan. Pertamina diharapkan bisa bekerja sama dengan KPK dalam hal transparansi akan banyak manfaat yang didapat Pertamina. Transparansi merupakan bagian dari pengelolaan dana yang bisa diprioritaskan untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Laporan keuangan Pertamina pada kuartal III tahun ini menyebutkan perseroan telah meneken head of agreement (HoA) dengan Repsol untuk mengembangkan Treated Distillate Aromatic Extract (TDAE) Plant pada Refinery Unit IV, Cilacap.
Pabrik itu akan dibangun dengan kapasitas 60 ribu ton per tahun TDAE untuk melakukan proses destilasi ekstrak aromatik (distillate aromatic extract) menjadi bahan karet sintetis dan ban. Proyek itu akan mulai dioperasikan pada 2019 dengan investasi mencapai USD 80 juta.
Berdasarkan situs resmi perseroan, tahun ini Pertamina akan memprioritaskan sejumlah proyek. Misalnya, di upstream dan panas bumi Pertamina akan fokus di proyek Matindok Gas Development Project, Jambaran-Tiung Biru Gas Field.
Pada midstream serta gas pipeline network, proyek yang menjadi perhatian khusus adalah Muara Karang–Muara Tawar–Tegalgede (Jawa Barat), dan Gresik – Semarang (Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sedangkan di downstream, Pertamina fokus di proyek Upgrade on Refinery IV Cilacap (Proyek Langit Biru Cilacap) dan Development of Fuel Terminal in Sambu Island, Operasi di Tiga Negara.
Perihal kiprah di luar negeri, Pertamina lewat anak usaha, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) telah membukukan keberhasilan dengan beroperasi di tiga negara, yakni Aljazair, Irak, dan Malaysia.
Direktur Utama PT PIEP Slamet Riadhy mengatakan, dari ketiga negara tersebut Pertamina memperoleh produksi 120.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). Dia juga menyebutkan target produk migas pada 2025 dari ladang-ladang yang dikelola oleh PIEP di luar negeri sebanyak 600.000 BOEPD, di antaranya, minyak 420.000 barel per hari dan sisanya gas.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, akuisisi blok-blok migas di luar negeri akan menjadi salah satu aksi korporasi penting bagi Pertamina. Pada 2030, Pertamina berharap dari ladang-ladang migas di dalam dan luar negeri dapat diperoleh 2 juta BOEPD per hari. Pertamina telah menyiapkan anggaran sebesar USD 146 miliar untuk investasi di sektor hulu dan hilir.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibutuhkan proses guna menuju target tersebut, yang pertama harus dicapai adalah ketahanan energi yakni terjaminnya pasokan energi untuk kebutuhan nasional.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDia berjanji, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDPR mendukung upaya Pertamina memperluas distribusi BBM hingga pelosok Nusantara.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya Pertamina, tutur Nasim melanjutkan, juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuncak HUT ke-66, mengusung tema "Energizing The Nation" dihadiri oleh alumni komisaris dan direksi Pertamina.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
Baca Selengkapnya