Ini cara anyar Pertamina antisipasi kecurangan takaran BBM di SPBU
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) terus berbenah memerangi tindak kecurangan takaran BBM pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sebagai langkah awal, perusahaan pelat merah ini bekerja sama dengan lembaga independen untuk melakukan pengawasan di setiap SPBU.
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, lembaga independen tersebut bertugas sebagai auditor, sekaligus menyamar sebagai konsumen.
"Kita kerja sama dengan lembaga independen, auditor mereka jadi mystery guest yang datang ke SPBU. Saat auditor datang memeriksa, baik itu operator atau pekerja SPBU tidak mengenali orang itu sebagai auditor," ujar Wianda di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (21/11).
-
Siapa yang terlibat dalam penindakan SPBU nakal? Corporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan terbongkarnya modus serta penertiban SPBU dan seluruh pihak yang terlibat tidak terlepas dari kerja keras Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
-
Siapa yang hadir di program SEB Pertamina? Acara tersebut dihadiri oleh Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, Pjs Manager CSR Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto serta beberapa pejabat lainnya.
-
Kenapa BPH Migas pantau SPBU di Lombok? 'Kami melakukan pemantauan kesiapan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lombok, khususnya yang lokasinya dekat dengan lokasi pelaksanaan event internasional MotoGP Indonesia 2024 akhir September 2024. Pasokan BBM subsidi maupun non subsidi dalam keadaan aman,' kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman disela-sela peninjauan ke sejumlah SPBU di Lombok, Selasa (10/9/2024).
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga mendukung penindakan SPBU nakal? 'Kerjasama dengan Bareskrim Polri ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk serta layanan BBM yang digunakan masyarakat sehari-hari, khususnya BBM subsidi. Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi,' kata Irto.
-
Kenapa Pertamina melakukan investigasi? Karena keluhan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga, melakukan investigasi buntut laporan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan mesin yang diduga diakibatkan penggunaan Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.
-
Kenapa Pertamina cek SPBB di Ketapang - Gilimanuk? Dengan terkoneksinya tol trans jawa, jalur darat dari Jawa menuju Bali meningkat signifikan, apalagi ketika liburan saat ini. Karena itu, kesiapan layanan BBM bagi mobilitas masyarakat dan kecepatan pengisian bahan bakar kapal bisa sangat mempengaruhi operasional penyebrangan ASDP serta kelancaran proses bongkar muat kapal di Pelabuhan,' terang Arya.
Wianda mengakui, kecurangan SPBU sulit dideteksi karena pengelola menggunakan remote control yang dapat mengatur takaran bensin. Ketika konsumen, petugas dari Badan Metrologi, atau Pertamina melakukan uji tera, takaran disetel normal tapi ketika konsumen membeli BBM, takaran dikurangi.
Selain itu, Pertamina juga menggandeng kepolisian untuk mencegah pengelola SPBU mencurangi takaran bensin.
"Mereka (pengelola SPBU) mengakali dari jarak jauh (remote) supaya sesuai takaran. Kita juga kerja sama dengan kepolisan, kita sampai mengejar di mana remote itu dibuat. Ternyata dari Jawa Tengah, kita lacak mereka jual kemana saja," jelas dia.
Berangkat dari seringnya kasus kecurangan dengan modus baru di SPBU, Pertamina terus melakukan pengawasan secara ketat. Pertamina akan menindak tegas oknum-oknum yang merugikan konsumen.
"Kita ingin memberi satu pesan kuat kepada oknum-oknum ini agar berpikir kembali, kita serius menindaklanjuti keluhan konsumen. Kita lakukan pemutusan hubungan usaha, kita tidak main-main dengan sifatnya kriminalitas. Kita cek terus," tegas Wianda.
Staf Bidang Penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Natalia Kurniawati mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan uji petik terhadap 48 SPBU, terdiri dari 5 SPBU milik Pertamina dan 43 SPBU milik swasta. Tercatat, 229 nozzle alias selang untuk pengisian BBM yang diuji, hanya 2 nozzle yang melebihi standar batas toleransi.
"Dua nozzle itu tidak sesuai standar batas toleransi dari Metrologi legal DKI Jakarta, sekitar 100 ml per 20 liter takaran BBM," jelas dia.
Sementara itu, jika menggunakan standar batas dari Pertamina, sekitar 60 ml per 20 liter BBM maka terdapat sebanyak 20 nozzle di luar batas toleransi atau 8,7 persen dari 229 nozzle pada 48 SPBU.
"Tapi dari 20 nozzle yang tidak penuhi standar dari Metrologi, lalu dari Pertamina didapatkan 14 nozzle yang berpotensi merugikan konsumen, dan ada 6 positif atau berpotensi merugikan pengusaha," jelasnya.
Natalia menjelaskan, nozzle tersebut memiliki kecepatan rendah, sedang dan cepat dengan hasil minus. Untuk itu, pihaknya terus melakukan uji tera setahun dua kali, agar pelanggaran takaran BBM tidak terulang kembali.
"Karena mengingat usia dispenser atau pompa ukur serta tingginya frekuensi penggunaannya, tera ulang mesin sebaiknya dilakukan dua kali dalam setahun," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai sekarang, Pertamina akan rajin sidak SPBU demi lindungi konsumen.
Baca SelengkapnyaDalam memastikan quantity and quality produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU.
Baca SelengkapnyaTerdapat alat khusus yang dipasang menyerupai soket.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPenggunaan teknologi informasi bisa mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaMenurut Simon, tim khusus Pertamina sudah memonitor seluruh SPBU untuk memastikan kalibrasi alat ukur sesuai prosedur
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU - SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
Baca SelengkapnyaKecurangan pengukuran SPBU dapat mengganggu jalannya persiapan mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaKegiatan uji tera di dua lokasi ini dilakukan untuk memastikan takaran di SPBU wilayah Sukabumi dan Cianjur dalam kondisi yang baik dan akurat.
Baca SelengkapnyaPenyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Japek Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAda pun wilayah pemasaran BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus.
Baca SelengkapnyaSelama pemantauan SPBU di wilayah Semarang, Iwan pun juga berdiskusi dengan masyarakat yang mengisi BBM.
Baca Selengkapnya