Ini cara industri farmasi Singapura hadapi revolusi industri ke-4
Merdeka.com - Pemerintah Singapura terus menggenjot kemampuan industri farmasi melalui Pharma Innovation Programme Singapore (PIPS) untuk menghadapi revolusi industri ke-4 atau Industri 4.0. Program senilai 34 juta dolar Singapura itu digagas Badan Sains, Teknologi, dan Penelitian (A*STAR).
Dalam program ini, pemerintah Singapura menggandeng National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore Institute of Technology (SIT), perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, MSD Internasional GmbH dan Pfizer Asia Pacific Pte Ltd. Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam acara Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) di Singapore Expo, Selasa (16/10).
Direktur Eksekutif A*STAR, Tan Sze Wee mengatakan, PIPS adalah salah satu cara untuk mencapai target permintaan pasar obat-obatan yang terus bertransformasi. Dalam industri 4.0, pasar obat-obatan menginginkan obat spesialisasi, harga dan kualitas yang terus meningkat.
-
Bagaimana teknologi di Singapura membantu perusahaan? Pertumbuhan AI, peningkatan fokus pada keamanan siber dan peralihan yang berkelanjutan menuju digital mengarah pada pertumbuhan pekerjaan teknis
-
Apa tujuan utama PIDI 4.0? PIDI 4.0 sendiri merupakan sebuah lembaga pemerintah yang dibangun untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Apa pekerjaan yang sedang meningkat di Singapura? Melansir dari CNBC, menurut LinkedIn pekerjaan yang membantu perusahaan untuk digitalisasi dan tumbuh di tengah volatilitas ekonomi sedang meningkat di Singapura.
-
Bagaimana IPTEK membantu perkembangan? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
"Program PIPS akan menjadi tempat ujicoba otomatisasi, manufaktur pintar, dan digitalisasi lewat industri internet perusahaan farmasi dalam industri 4.0," ujarnya, Selasa (17/10).
Kerja sama PIPS berfokus pada industri berkelanjutan, bio katalis, teknologi pengendalian dan analisa proses mutakhir, digitalisasi, dan pengembangan produk farmasi. Tujuannya untuk meningkatkan target lebih tinggi dalam industri berkelanjutan, percepatan produksi, serta obat-obatan diharapkan mudah dijangkau pasien.
"Kami akan menciptakan ekosistem industri farmasi berbasis kolaborasi. Juga meningkatkan kemampuan evolusi industri farmasi di Singapura," kata Tan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun demikian, tantangan ini bukan tak ada solusi. Teknologi dipercaya akan memperkuat industri makanan dan minuman dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPIA 2024 akan memungkinkan para pengambil keputusan utama, pemain global, dan pengguna akhir untuk membangun koneksi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaDi sektor hulu, misalnya, pemanfaatan teknologi digital dilakukan pada alur bisnis sejak awal hingga akhir
Baca SelengkapnyaMelalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBesarnya biaya tinggi dipicu beberapa faktor, di antaranya minimnya petani.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Management Indonesia (AMA) Malang mengadakan seminar dengan tema "STAR Marketing for Everyone's Business".
Baca SelengkapnyaAI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaTaruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca Selengkapnya