Ini cara 'cerdik' miliuner China amankan kekayaannya
Merdeka.com - Kondisi perekonomian China membuat khawatir masyarakatnya, khususnya kalangan miliuner. Kebijakan China mendevaluasi Yuan membuat banyak orang kaya China mengamankan hartanya ke luar negeri. Mereka khawatir kondisi ini masih akan terus berlanjut dan mengikis kekayaan.
Chief Executive Tan Private Wealth Management di Shanghai, Tan Jialong mengakui bahwa sejak Mei lalu terjadi peningkatan permintaan klien China tentang alokasi aset di luar negeri.
"Banyak klien kita bertanya-tanya tentang ekonomi China. Pada waktu itu, saya menyarankan mereka untuk meningkatkan eksposur mereka di luar negeri," ucap Tan seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Jumat (14/8).
-
Bagaimana kekayaan miliarder di Amerika Serikat berubah? - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
Tan juga mengaku telah membantu memindahkan uang klien-nya melalui investasi lintas batas.
Meski demikian, China sebenarnya membatasi warganya untuk tidak mengambil lebih dari USD 50.000 dan dibawa ke luar negeri. Kebijakan ini disebut sebagai kontrol modal.
Namun, banyak miliuner China mengakali aturan ini. Terlihat dari banyaknya warga China yang menjadi pembeli properti asing terbesar di Australia, Amerika Serikat dan Kanada.
"Properti selalu menjadi pilihan populer untuk memindahkan kekayaan," kata analis dan juga peneliti kebijakan investasi China, Oliver Barron.
Bagi orang kaya China yang mencari aset lebih likuid, maka mereka akan membeli USD. "Mereka (orang kaya) mencari cara melestarikan kekayaan mereka tanpa ada potensi penurunan. Pada titik ini, USD menjadi surga yang paling aman." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaWarga China merupakan segmen pembeli properti asing terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaAgresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Baca SelengkapnyaDalam Pandora Paper, mengungkap cara politisi, miliarder, dan selebritas berpengaruh memanfaatkan rekening luar negeri.
Baca SelengkapnyaRahasia orang kaya sukses mengumpulkan banyak uang dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaAda kalanya, membayar tunai lebih hemat dibandingkan harus mencicil.
Baca SelengkapnyaOrang kaya selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Baca SelengkapnyaTidak dipungkiri pengusaha besar dan kecil di Indonesia merupakan keturunan Tionghoa. Setiap lini bisnis, hampir selalu terdapat pengusaha keturunan Tionghoa.
Baca SelengkapnyaPenerapan pajak tinggi bagi orang-orang kaya di China cenderung pasif.
Baca SelengkapnyaAda kota yang membebaskan pemilik rumah tempat tinggal dari kewajiban membayar pajak keuntungan.
Baca SelengkapnyaSebenarnya, orang-orang kaya memanfaatkan utang agar mereka bisa menambah kekayaan.
Baca Selengkapnyakonsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca Selengkapnya