Ini cara pemerintah perbaiki retak Jembatan Cisomang tol Cipularang

Merdeka.com - Tiang Jembatan Cisomang di KM 99 Tol Cipularang mengalami keretakan dan bergeser hingga 57 cm. Akibatnya, sejumlah kendaraan berat dilarang lewat untuk menghindari pergeseran jalan yang lebih lebar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan langkah awal untuk memperbaiki jembatan tersebut, yakni dengan menghentikan pergerakan tanah di bawah jembatan.

"Seperti dulu yang pernah terjadi pergerakan tanah ini di KM 100 jadi ke arah Bandung, dulu sekitar 97-98 KM. Ada pergerakan tanah, ini yang pertama kali perbaikannya, kita menghentikan pergerakan tanah," kata Menteri Basuki di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/12).

Selain itu, juga dilakukan injection grouting, wrapping, dan persiapan dan pelaksanaan bore pile pada pilar P2. Grouting adalah proses di mana suatu cairan campuran antara semen dan air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat.

BPJT dan PT Jasa Marga berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan dalam pengaturan lalu lintas agar pembatasan lalu lintas di Jembatan Cisomang tidak berdampak pada kemacetan yang berlebihan.

"Kita sudah mulai mobilisasi bore pile dan untuk perbaikan. Sambil diamati sambil dilakukan perbaikan. Pak Dirjen Bina Marga sudah buat rencana kerja untuk mulai mobilisasi peralatan untuk perbaikan seperti bore pile dan sebagainya," imbuhnya.

Meski begitu, Menteri Basuki belum mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui jumlah anggaran yang akan dikeluarkan.

"Saya belum dapat laporan. Tapi dengan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan ini saya punya instrumen untuk menindaklanjuti dan memperbaiki jembatan. Nantinya anggaran akan masuk ke PT Jasa Marga," jelasnya.