Ini cara Sri Mulyani kejar pendapatan pajak di 2018
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani berjanji akan terus berupaya untuk meningkatkan realisasi penerimaan pajak di tahun 2018 ini. Untuk 2017 lalu, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.339,8 triliun atau 91 persen dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 1.472,7 triliun.
Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, upaya ini penting dilakukan agar tidak terjadi shortfall pajak. Shortfall sendiri adalah kondisi ketika realisasi lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun APBN Perubahan.
Ke depan, pemerintah katanya akan lebih hati-hati dalam menetapkan target penerimaan pajak, sehingga tidak menjadi terlalu tinggi dan sulit direalisasikan.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kenapa pajak penting? Karena peranannya, pajak banyak diberlakukan di berbagai negara, tak hanya di Indonesia.
-
Mengapa pajak penting untuk infrastruktur di Sumut? Pajak juga dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
-
Pajak apa yang dimaksud di video? 'REZIM GAGAL? Harap hati-hati bagi para ibu-ibu kalau lagi hubungan sama suami yak, jangan sampai hamil-melahirkan ada pajak juga bagi ibu yang melahirkan,' tulis akun TikTok tersebut dalam video.
-
Apa saja objek pajak di masa lampau? Jenis Pajak Lain Setidaknya ada sekitar 15 objek yang dikenakan pajak di Jawa saat itu. Mulai dari pegadaian, pembuatan garam, ikan, minuman keras, judi, hingga pertunjukan wayang.
"Kalau kita flash back ke 2014, 2015, 2016 itu kan memang target pajak yang dituangkan dalam UU APBN sangat tinggi, sehingga itu menimbulkan gap yang sangat besar yang kemudian menimbulkan berbagai ekses, dari mulai kredibilitas APBN sendiri, dan juga dari masyarakat yang merasa dikejar-kejar pajak pada saat ekonomi mengalami tekanan," ungkapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Selain itu, Kementerian Keuangan bakal terus memperbaiki kualitas data perpajakan sehingga semakin valid dan berkualitas. "Jangan lupa, 2018 ini AEoI akan sudah dimulai pada Juli dan juga lewat data tax amnesty yang kemarin kita peroleh. Sekarang koordinasi antara pajak dan Bea Cukai semakin erat," jelasnya.
Diharapkan Ani, dengan adanya data Wajib Pajak (WP) yang semakin berkualitas, proses pengumpulan pajak dapat menjadi lebih optimal dan juga tepat sasaran.
"Sehingga nanti konsisten, Wajib Pajak yang sudah patuh tidak perlu khawatir, karena laporan keuangannya dia untuk pajak dan Bea Cukai untuk lembaga keuangan semuanya tetap sama. Konsisten," kata dia.
Dengan begitu, proses pengumpulan pajak oleh pemerintah menjadi lebih baik sehingga tidak hanya mampu mendorong tercapainya target penerimaan pajak, tapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Tidak semua orang dikejar-kejar dengan data yang tidak ada sehingga ekonomi tetap tertata rapi tapi kita bisa mengumpulkan penerimaan secara baik," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani khawatir jika target rasio pajak 23 persen itu justru menimbulkan kesalahpahaman.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya