Ini daftar terbaru maskapai paling on time dan raja delay
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan melansir data terbaru mengenai ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) seluruh maskapai penerbangan di Indonesia sepanjang 2014. Setidaknya ada 15 perusahaan maskapai penerbangan berjadwal dengan jumlah penerbangan semuanya mencapai 611.964.
"Total jumlah penerbangan pada tahun lalu sebanyak 611.946 dengan persentase tingkat ketepatan waktu 79,02 persen (483.588 penerbangan) dan 20,31 persen (124.275) yang terlambat," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo di Jakarta, Kamis (26/2).
Berikut rincian ketepatan waktu masing masing maskapai penerbangan berdasarkan data Kemenhub :
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa nama transportasi udara dalam bahasa Inggris? Nama transportasi udara dalam Bahasa Inggris serta transportasi darat dan laut bisa jadi alternatif pelajaran bagi si kecil.
-
Apa informasi penerbangan yang tersedia? Di bawah peta pelacak, Anda akan menemukan informasi penting tentang penerbangan Anda, termasuk:Nama maskapai dan nomor penerbanganStatus penerbangan (tepat waktu, ditunda, dibatalkan, dll.)Nomor terminal dan gerbang (untuk kedatangan dan keberangkatan)Waktu kedatangan dan keberangkatanDurasi penerbanganNomor pengambilan bagasi
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
Pertama adalah maskapai carteran, Travira Air menjadi operator penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu tertinggi di Indonesia. Travira memiliki 47 penerbangan dengan tingkat OTP 100 persen. Lalu, di peringkat kedua dan ketiga tercatat Nam Air dan Batik Air. Adapun jumlah penerbangan Nam Air dan Batik Air masing-masing 3.477 dan 13.536. Dari jumlah tersebut, tingkat ketepatan waktu Nam Air sekitar 3.231 penerbangan (93,92 persen) dan 246 penerbangan (7,08 persen) yang mengalami keterlambatan. Sementara sebanyak 12.288 (90,78 persen) penerbangan Batik Air tepat waktu dan 1.248 penerbangan terlambat (9,22 persen).
Posisi keempat, Mandala Airlines dengan jumlah penerbangan sebanyak 1.721 di mana jumlah penerbangan yang tepat waktu sekitar 1.528 penerbangan (88,79 persen), dan hanya 193 penerbangan (11,21 persen) yang mengalami keterlambatan. Sementara data OTP Mandala hanya berlaku hingga Juni 214.
Menyusul, posisi kelima ditempati oleh PT Garuda Indonesia dengan jumlah penerbangan 164.623. Dari data ini ketepatan waktu Garuda Indoensia sekitar 88,52 persen atau 145.721 penerbangan. Sebanyak 18.003 penerbangan (10,94 persen) mengalami keterlambatan.
Urutan keenam diduduki oleh Travel Express dengan jumlah penerbangan sebanyak 10.156. Dari angka tersebut, tingkat ketepatan waktunya adalah 86,30 persen atau sekitar 8.765 penerbangan. Sebanyak 1.383 penerbangan (10,94 persen) yang mengalami keterlambatan.
Posisi ketujuh dan kedelapan masing-masing ditempati oleh Sriwijaya Air dan Indonesia AirAsia masing-masing dengan jumlah penerbangan 65.950 dan 22.536. Dari angka itu, sekitar 54.745 (83,02 persen) penerbangan Sriwijaya Air tercatat tepat waktu dan 11.195 (16,98 persen) yang terlambat. Sementara itu penerbangan Indonesia AirAsia yang tepat waktu adalah 17.730 (78,67 persen) dan 4,801 (21,30 persen) terlambat.
Selanjutnya, Citilink dan Lion Mentari Airlines masing-masing berada pada urutan kesembilan dan kesepuluh dengan jumlah penerbangan masing-masing 54.881 dan 171.498. Dari jumlah ini, sekitar 42.915 penerbangan Citilink (78,20 persen) tepat waktu dan 9.807 (17,87 persen) yang terlambat. Sedangkan, Lion dengan tingkat ketepatan hanya 126.569 (73,80 persen) dan 44.929 penerbangan (26,20 persen) yang terlambat.
Kemudian disusul Wings Air yang mempunyai 41.117 penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu sebesar 71,12 persen. Selanjutnya adalah Aviastar yang mempunyai 1.522 penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu 69,40 persen. Sedangkan maskapai penerbangan Kalstar Aviation mencatatkan ketepatan waktu sebesar 65,30 persen.
Dan posisi terakhir dipegang oleh Trigana Air dan Transnusa dengan tingkat ketepatan waktu masing masing 62,91 persen dan 30,69 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 Pelita Air terjadi pada 15 April 2024 (H+5 Lebaran) dengan jumlah 8.203 penumpang.
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan penerbangan karena penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaFaktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, hingga skor makanan.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat berdasarkan pantauan data pada Kamis (4/4) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta pertama kali beroperasi melayani masyarakat pada 24 Maret 2019.
Baca SelengkapnyaPada 1 Juli 2024, penumpang KRL Jabodetabek jumlahnya mencapai 1,5 juta.
Baca SelengkapnyaDaftar bandara tersibuk di tempat kedua dan ketiga pada April 2024 menurut OAG, yaitu Bandara Changi (Singapura) dan Bandara Suvarnabhumi (Thailand).
Baca Selengkapnya