Ini Dampak Berbahaya Jika Membakar Sendiri Masker Bekas Pakai
Merdeka.com - Satgas Covid-19 tidak menyarankan pengelolaan limbah masker atau limbah medis rumah tangga dilakukan dengan cara pembakaran. Sebab, alih-alih virus corona mati terbakar, justru menimbulkan masalah baru bagi lingkungan.
"Membakar (limbah medis) itu virusnya mati tapi dampak lingkungannya kurang baik karena bisa menimbulkan polusi udara" kata Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Lia Partakusuma dalam Talkshow bertajuk Hari Peduli Sampah Nasional: Pekan Peduli Limbah Masker, Jakarta, Minggu (21/2).
Lia menjelaskan, pembakaran tersebut bisa saja dilakukan oleh beberapa warga. Namun, bila dilakukan banyak keluarga, bahaya polusi udara membayangi. Bahkan, pembakaran yang tidak sempurna bisa menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan.
-
Kenapa sampah plastik berbahaya kalau dibakar? Membakar sampah plastik memang menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat agar sampah tidak menumpuk. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya dan bisa menimbulkan masalah lain.
-
Kenapa sampah rumah tangga berbahaya? Sampah rumah tangga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Apa dampak pembakaran sampah plastik ke tanah? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik juga dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan mengubah struktur dan kesuburan tanah.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
"Kalau 1 sampai 2 masker tidak apa-apa. Kalau setiap rumah bakar ini tidak baik bisa menghasilkan polusi udara. Selain itu, pembakaran tidak sempurna ini ganggu saluran pernapasan," sambungnya.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Alexander K. Ginting, mengatakan dalam proses pembakaran limbah masker medis oleh warga juga berpotensi menularkan virus. Sebab, penanganan limbah yang kurang tepat malah bisa membuat virus tersebar.
"Kalau masker dibakar ini kan mati (virus), tapi prosesnya ketika pembakaran itu tetap harus ada di wadahnya dan dikumpulkan. Kalau ada limbah medis dari yang melakukan isolasi mandiri juga harus dipisahkan," kata dia.
Dia tak menampik bila dengan proses pembakaran, virus bisa mati. Namun dalam prosesnya tetap berpotensi menjadi penyebaran virus atau masalah baru bila tidak dilakukan dengan tepat.
"Virusnya memang mati, tapi kita kan melihat dalam prose pembakaran kan membuat masalah baru," kata dia.
Satgas Covid-19 Minta Pengelola Gedung Sediakan Tempat Sampah Khusus Masker
Satgas Covid-19 meminta tempat umum hingga gedung perkantoran menyediakan tempat sampah khusus untuk masker sekali pakai. Tempat sampah tersebut harus dibuat tertutup dan terpisah dengan jenis sampah lainnya.
"Buang masker sekali pakai ke tempat sampah yang tertutup, lebih bagus lagi kalau kantor-kantor atau tempat umum lainnya menyediakan tempat sampah khusus masker," kata Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Lia Partakusuma, dalam Talkshow bertajuk Hari Peduli Sampah Nasional: Pekan Peduli Limbah Masker, Jakarta, Minggu (21/2).
Lia menjelaskan, setiap kali seseorang berbicara, biasanya mengeluarkan droplet. Droplet tersebut menempel di bagian dalam masker.
"Setiap kita bicara kan droplet kita ini akan menempel di bagian dalam masker dan droplet ini kan bisa mengandung virus. Nah virusnya tidak serta merta mati," papar Lia.
Sehingga, masker sekali pakai berpotensi menularkan virus. Sebab di dalam masker tersebut mengandung droplet yang bisa terjadi sumber penularan virus corona.
"Karena kita tidak tahu orang itu mengandung virus atau tidak," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.
Baca SelengkapnyaMembakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMitos membakar bekas tidak memiliki dasar yang jelas.
Baca SelengkapnyaProses pembakaran, baik sampah organik maupun anorganik akan menghasilkan asap yang mengandung zat-zat beracun.
Baca SelengkapnyaBriket akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan setelah berita duka terkait kematian aktor Korea, Lee Sun Kyun, yang bunuh diri dengan menyalakan briket.
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaBerikut kesalahan padamkan api dengan kain basah yang dibongkar oleh Damkar.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa efek samping merokok pada AC mobil
Baca Selengkapnya