Ini dua faktor penyebab Sevel tutup di Indonesia versi pengusaha
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey mengatakan ada dua faktor besar penyebab PT Modern International Tbk tidak bisa mempertahankan keberadaan semua gerai convenience store 7-Eleven (Sevel) di Indonesia. Sekitar 133 gerai Sevel yang tersebar di Jabodetabek, kata Roy, terpaksa tutup karena faktor internal dan faktor eksternal.
"Kalau kita lihat secara dalam, yang menyebabkan dari faktor internal adalah karena pada saat bersamaan waktu penyewaan toko-toko habis selama lima tahun. Otomatis pendapatan kurang dari pengeluaran," kata Roy, kepada Merdeka.com, Jakarta, Rabu (28/6).
Pengeluaran yang meningkat, kata Roy, menjadi beban internal. Apalagi kondisi saat ini industri ritel di Indonesia sedang terpuruk.
-
Kenapa Shell di Indonesia tutup? Shell Indonesia membantah kabar penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh Indonesia. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menegaskan bahwa kabar itu tidak benar.
-
Kenapa Shell mau tutup SPBU di Indonesia? Ia menyatakan persaingan di sektor ini semakin sulit, terutama bagi perusahaan asing, karena dominasi kuat yang dimiliki oleh Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara.
-
Kenapa Selo Belah terbengkalai? Saat itu ia sedang mencari rumput. Ia bercerita bahwa tempat itu telah terbengkalai selama tiga tahun.
-
Kenapa Stasiun Secang akhirnya ditutup? Stasiun itu akhirnya ditutup pada tahun 1976.
-
Kenapa bisnis Israel runtuh? Sekitar 77 persen usaha yang telah tutup sejak awal perang, atau sekitar 35.000 usaha, merupakan usaha kecil dengan lima karyawan, dan yang paling rentan dalam perekonomian,' jelas CEO firma layanan informasi dan manajemen risiko kredit Israel CofaceBdi, Yoel Amir, kepada Maariv.
-
Apa penyebabnya? Selingkuh adalah pilihan yang diambil oleh individu tersebut, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mengendalikan perilaku ini. Oleh karena itu, selama seseorang belum benar-benar memahami alasan di balik tindakannya, perubahan akan sulit untuk dicapai.
"Karena memang situasi saat ini industri ritel dalam kondisi under perform," ujarnya.
Selain hal - hal tersebut, Roy juga memaparkan faktor eksternal yang menjadi penyebab bangkrutnya Sevel. Diantaranya adalah faktor regulasi dari pemerintah yang tidak mendukung berkembangnya bisnis Sevel di Indonesia.
"Sevel memang belum didukung perizinan yang memadai, di mana mereka masih berkutat di Jakarta saja," ungkapnya.
Padahal, jika pemerintah bisa merevisi izin usaha untuk Sevel bisa membuat bisnis tersebut berkembang dan melakukan ekspansi ke daerah-daerah lain. Mengingat umur Sevel di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari lima tahun.
"Otomatis mereka tidak bisa berkembang," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaDaya beli masyarakat yang melemah dan berbagai tekanan ekonomi lainnya juga turut memengaruhi operasional minimarket seperti Alfamart.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini didirikan Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk.
Baca SelengkapnyaSalah satunya yaitu waralaba asal Jepang yang sangat diganderungi anak-anak remaja.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaDireksi Sepatu Bata Temui Pejabat Kemenperin, Ungkap Alasan di Balik Tutupnya Pabrik Berusia 20 Tahun
Baca SelengkapnyaJumlah penutupan gerai Alfamart, tidak lebih banyak dibanding ekspansi perusahaan.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaIsu penutupan ratusan gerai milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menarik perhatian publik.
Baca Selengkapnya