Ini faktor buat Rupiah perkasa terhadap USD
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara angkat bicara terkait menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) hingga menyentuh level Rp 13.300 per USD dari awal tahun. Rupiah lebih kuat dibanding ekspektasi pemerintah karena awalnya ada kekhawatiran ekonomi Amerika Serikat tumbuh lebih cepat dari perkiraan.
"Waktu itu dikira masih bisa jaga ekonomi AS. Lalu karena diperkirakan lebih cepat dari perkiraan maka suku bunga AS naik lebih cepat dari perkiraan," ujar Mirza di kompleks BI, Jakarta, Jumat (8/9).
Tapi ternyata, kata dia, ekonomi AS memang tumbuh bagus namun tidak secepat perkiraan. "Agak melandai. Inflasi di AS melandai di bawah 2 persen," ucapnya.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
Lanjut dia, mulanya suku bunga di awal tahun diperkirakan bisa naik 4-5 kali. Saat ini sudah 3 kali kenaikan suku bunga. "Ehh sudah naik berapa kali tahun ini? 2 kali. Mau naik sekali lagi belum tentu. September ini rasanya nggak. Desember nanti change untuk naik sudah 25 bps," kata Mirza.
Menurutnya, hal itu yang membuat USD kurang menarik karena suku bunganya tidak jadi naik serta ekonomi AS tidak tumbuh lebih tinggi dari perkiraan. "Itu semua membuat tren pembalikan, ekspektasi orang terhadap USD, USD terhadap mata uang global menurun," jelasnya.
Tambahnya, USD yang awal tahun bisa mencapai 2,5 persen tenor 10 tahun sekarang trennya turun. "Terus kemarin terakhir 2,0 sekian ini membuat USD melemah. Yaa ini yang mata uang Indonesia dan negara-negara emerging market menguat," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca Selengkapnya