Ini hambatan dan solusi BI kembangkan sektor UMKM
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Sebab, sektor ini berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) serta 97,2 persen penyerapan tenaga kerja.
Kepala Departemen Regional BI Dian Ediana Rae mengatakan ada beberapa hambatan yang dihadapi UMKM Indonesia. Mengingat mayoritas UMKM di Indonesia merupakan usaha mikro dan informal, maka pendampingan untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM menjadi prioritas.
Adapun beberapa masalah utama yang dihadapi UMKM Indonesia adalah kemampuan teknologi, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), akses pemasaran, permodalan dan jejaring.
-
Apa yang menjadi contoh pentingnya peran UMKK bagi perekonomian? Waktu tahun 2020 kemarin Covid, ekonomi kita turun. Tapi pulihnya cepat, 2021 naik hingga saat ini. Kalau kekuatan ekonomi itu ada di UMKK, maka kekuatan ekonomi nasional kita akan semakin kuat,' papar Hendi di hadapan ratusan pelaku UMKK.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa BRI penting bagi UMKM? Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, mengungkapkan, komitmen BRI, PNM, dan Pegadaian dalam mengembangkan ekonomi di tingkat grassroot melalui Holding Ultra Mikro (UMi) menjadi contoh nyata bahwa transformasi ekonomi sejati dimulai dari bawah.
"Permasalahan tersebut menyebabkan UMKM Indonesia kurang bersaing dengan negara tetangga, seperti terlihat dari kontribusi yang rendah terhadap ekspor," ungkapnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (15/9).
Menurutnya, pengembangan UMKM merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan nasional. "Daya saing UMKM perlu terus ditingkatkan, salah satunya kami telah bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)," ujar Dian.
Ke depan, bank sentral akan meningkatkan daya saing UMKM, diperlukan kerja sama berbagai pihak melalui kewenangan dan perannya masing-masing.
Semisal, dengan membangun inkubator khusus untuk pendamping UMKM di pedesaan sehingga membantu juga memperbaiki SDM. Ini dilakukan untuk meningkatkan standarisasi mutu produk sehingga dapat diekspor.
"Sehingga dapat memperluas akses pasar bagi UMKM. Serta peningkatan akses permodalan dengan menyediakan skema pembiayaan khusus UMKM yang terintegrasi dengan aktivitas peningkatan kapasitas (capacity building), serta pemberdayaan kelompok (social capital)," jelasnya.
Di sisi lain, untuk mempermudah kegiatan usaha, dengan mempermudah perizinan dan memberikan insentif pajak. Sementara perbaikan infrastruktur antara lain dapat dilakukan dengan membangun database UMKM untuk mengatasi kesenjangan informasi.
"Dengan kerja sama semua pihak, UMKM diharapkan semakin memiliki daya saing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkualitas," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaAda beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaUMKM itu adalah masyarakat umum yang rata-rata berada di bawah dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaSektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPNM bisa semakin menguatkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan lebih mandiri.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya