Ini hasil pertemuan Kementerian ESDM dengan operator Blok Masela

Merdeka.com - Kementerian ESDM baru saja memanggil operator Blok Masela, Inpex Corporation, untuk membicarakan perkembangan terkini pembangunan fasilitas pengolahan gas alam cari atau LNG yang bakal di bangun di blok migas yang terletak di Provinis Maluku tersebut.
Salah satu hasil pertemuan ini adalah pemerintah dan Inpex sepakat untuk mempercepat pembangunan fasilitas LNG sistem darat di Masela.
"Ada arahan dari Pak Menteri, yaitu dipercepat apa saja yang bisa dipercepat. Misalnya proses-proses yang bisa tidak dilakukan, yang lama-lama dipercepat, proses-proses yang serial bisa dibuat paralel seperti AMDAL berbarengan dengan FEED," jelas Wiratmaja usai mendampingi Menteri ESDM Arcandra Tahar untuk berdiskusi dengan Inpex, Jakarta, Jumat (5/8).
Sejumlah langkah disiapkan untuk memangkas waktu tempuh pengerjaan proyek Masela. Salah satunya adalah proses penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bakal dilakukan bersamaan dengan proses pendefinisian proyek atau Front End Engineering Design (FEED).
Sedianya, FEED dengan pengerjaan skema darat baru bisa dilakukan pada 2019 atau 2020. Namun dengan pengerjaan proyek secara paralel, maka FEED ditargetkan bisa tercapai sebelum 2018 atau dalam jadwal yang sama ketika skema offshore atau lepas pantai masih disepakati. Sedangkan keputusan akhir investasi atau Final Invesment Decision (FID) ditargetkan tetap akan berjalan pada 2018.
Dalam pertemuan ini, Inpex juga meminta sejumlah insentif fiskal untuk mempermudah investasi di Blok Masela. Terkait hal ini, Wirat masih menggodok poin-poin apa saja yang bakal diloloskan untuk meringankan beban Inpex dalam mengolah gas di Blok Masela. Salah satu insentif yang diminta Inpex adalah Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisis sebesar 15 persen per tahunnya.
"Inpex kan sebagai investor selalu minta kalau bisa IRR yang atraktif untuk mereka, di kisaran kira-kira 15 persen. Mereka minta beberapa insentif, nanti kita bahas minggu depan. Targetnya di efisiensi jauh lebih cepat, FID-nya 2018, jadi start FID sama persis dengan kalau offshore."
VP Corporate Service Inpex Corporation Nico Muhyiddin menyebutkan, pihaknya masih melakukan pembahasan mengenai insentif untuk pengembangan Blok Masela. Meski belum final, dia menyatakan bahwa jadwal pengerjaan proyek fasilitas gas alam cair di Blok Masela tetap akan berjalan sesuai jadwal, bahkan akan lebih cepat dari pembahasan sebelumnya.
"Pak Menteri (ESDM) janji untuk bantu kami dalam akselerasi pengembangan. POD (Plant of Development) juga masih dibahas. Pekan depan kami mulai kejar lagi," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya