Ini jawaban China soal kereta cepat Indonesia lebih mahal dari Iran
Merdeka.com - Pemerintah China memaparkan perbandingan biaya pembangunan kereta cepat Iran dengan rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah banyak dibahas dan dibicarakan.
Juru Bicara Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Pai Peng mengatakan, mengingat kondisi dana, pihak Iran telah merencanakan lebih dahulu untuk pembangunan salah satu bagian dari Kereta Cepat Teheran-Isfahan.
"Nilai investasi yang diumumkan sekarang bukan investasi total dari pembangunan 'above-rail', dan juga bukan investasi total proyeknya," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (29/1).
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai beroperasi komersial? Jadwal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroprasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.
-
Siapa yang naik kereta cepat Jakarta-Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Apa yang dibangun di IKN untuk menunjang transportasi? Dalam video tersebut, terlihat bahwa perekam video sedang berada di dalam mobil sembari merekam sekeliling jalan. 'Jalan Tol IKN, demi menunjang kelancaran transportasi di ikn salah satu proyek yang juga dibangun adalah jalan tol dibuat langsung menuju ke kawasan inti pusat pemerintahan atau kipp, kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat atau pupr pun menargetkan jalan tol,' tulis akun Herlina Indah selaku pengunggah video dikutip merdeka.com, Kamis (27/6).
Peng mengaku mendapat informasi dari staf badan penyelenggara proyek kereta cepat Iran, yakni China Railway Engineering Corporation (CREC) Tiongkok bahwa pihak mereka belum menandatangani kontrak senilai USD 2,7 miliar dengan Iran.
"CREC Tiongkok hanya menanggung pembangunan 'above-rail' dalam pembangunan kereta cepat Iran, tidak juga termasuk pembangunan 'below-rail'," katanya.
Tetapi, dia mengklaim, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencakup semua pembangunan termasuk pembangunan "above-rail" dan "below-rail".
Peng menambahkan skema teknik perlengkapan dan sistem yang dirancang oleh perusahaan kedua pihak China dan Indonesia dinilai canggih. "Dibandingkan dengan tawaran pihak ketiga maupun sistem lainnya, investasi sistem perlengkapannya mempunyai 'cost-effectiveness' (efektivitas biaya) terbaik.
Untuk itu, dia mengatakan pihaknya berjanji akan menggunakan teknik terbaik dalam rangka menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan tepat waktunya dan terjamin kualitasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta klarifikasi China soal perbedaan nilai proyek kereta cepat di Indonesia dan Iran. Berdasarkan informasi diterimanya, harga proyek kereta cepat Jakarta-Bandung lebih mahal ketimbang di Iran.
Padahal, kedua proyek itu digarap oleh satu perusahaan: China Railway Enginering Corporation.
"Saya juga tadi sampaikan ke Dubes China untuk meminta verifikasi lebih lanjut atas informasi itu, dan dia janji untuk itu," kata JK seusai menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Xie feng di kantornya, Jakarta, Kamis (28/1).
Dalam pertemuan tersebut keduanya memang membahas perihal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pembangunan kereta cepat di Indonesia dengan jarak 150 kilometer diperkirakan menelan dana hingga 5,5 miliar dolar AS. Sedangkan, pembangunan kereta cepat di Iran dengan jarak lebih panjang, 400 kilometer, hanya membutuhkan dana 2,73 miliar dolar AS.
Kedua proyek kereta cepat itu dibangun oleh China Railway Engineering Corporation. Uniknya, keduanya ditargetkan rampung pada 2018.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBeredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China
Baca SelengkapnyaProses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaPT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaSelain harga, alasan KCI memilih KRL baru impor buatan CCRC Sifang terkait spesifikasi teknis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9).
Baca SelengkapnyaIni kata warga soal harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaAdapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).
Baca SelengkapnyaPerlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca Selengkapnya