Ini kata bos BRI soal saham melemah usai terpilihnya Donald Trump
Merdeka.com - Pergerakan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat anjlok sebesar 5,8 persen pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru. Anjloknya harga saham tersebut terjadi pada perdagangan Jumat (11/11) sampai Senin (14/11) kemarin.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan, saham yang turun tidak hanya Bank BRI, namun juga sejumlah emiten besar di negara lain maupun dalam negeri. Penurunan saham terjadi seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir. Menurutnya, pelemahan tersebut hanya akan terjadi sementara dan tidak akan berlarut-larut.
"Kita lihat ini bukan hanya BRI, semua saham itu kan mengalami penurunan dan bukan hanya di Indonesia, juga di pasar saham beberapa negara juga terjadi. Sehingga kalau kita melihat itu sifatnya hanya temporary aja," ujarnya di kantor pusat BRI, Jakarta, Selasa (15/11).
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Dimana dampak arus melemah? Dalam penelitian yang dilakukan, diperkirakan beberapa daerah di Eropa akan mengalami penurunan suhu mencapai 30 derajat Celcius dalam waktu satu abad.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Asmawi melihat, pergerakan saham akan kembali stabil ke depannya. Dia meminta agar investor tidak terlalu khawatir dengan gejolak yang disebabkan oleh kebijakan yang akan diterapkan Trump nantinya, karena masih belum terealisasi.
"Kita tunggu saja karena apa nanti akan terjadi yang namanya equilibrium baru. Akan terjadi lagi bahwa kita mendengar banyak informasi dari pemilihan presiden ini, rencana-rencana ini ada tapi kan belum direalisasikan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika indeks dolar naik, hal ini berpotensi melemahkan mata uang negara lain, termasuk Rupiah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah jajaran direksi BRI kompak memborong saham BBRI.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaHarga emas Antam mengalami penurunan tajam sebesar Rp30.000 per gram pada Kamis, 7 November 2024.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca Selengkapnya