Ini Kata KNKT Soal Kumandang Takbir Sebelum Lion Air JT610 Jatuh

Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) angkat suara tentang kumandang takbir di kokpit Lion Air JT 610 sebelum jatuh. Sebab, telah beredar bocoran isi cockpit voice recorder atau CVR Lion Air JT 610.

Kepala Subkomite Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, membantah kabar tersebut. Dia mengakui memang ada media asing yang mewawancarainya soal isi CVR Lion Air JT 610 itu.

"Saya tidak tahu. Saya tidak bilang ada Allahuakbar," kata dia, saat ditemui, di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (21/3).

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan secara detail isi percakapan yang ada dalam rekaman CVR Lion JT 610. "Saya tidak tahu. Saya tidak bilang begitu," tegasnya.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menegaskan bahwa isi rekaman dalam CVR berbeda dengan kabar beredar di media. "KNKT juga menyampaikan bahwa isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media," jelasnya.

"Sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR," tandasnya.

Sebelumnya, Black box pesawat Lion Air JT 610 telah ditemukan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengunduh dan membaca data dari black box milik pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Dilansir NBC News, sempat terdengar kata takbir dari pilot pesawat Lion Air nahas tersebut sebelum jatuh. Pada menit-menit akhir, kapten Bhavye Suneja yang berasal dari India tidak bersuara, sementara first officer (kopilot) asal Indonesia, Harvino, terdengar bertakbir.